Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Alami Perdarahan karena Tak Mendapat Penanganan di RS Akibat Kehamilan Ektopik

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 07 Sep 2025 12:10 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Sedih
Ilustrasi Ibu Hamil Alami Kehamilan Ektopik/ Foto: Getty Images/iStock/EvgeniyShkolenko
Daftar Isi
Jakarta -

Kisah pilu Bunda hamil tak mendapat penanganan medis di rumah sakit masih terjadi. Kisah ini dialami Bunda bernama Kyleigh Thurman.

Kyleigh Thurman mengajukan keluhan terhadap Ascension Seton Williamson Hospital di Amerika Serikat atas kunjungannya pada bulan Februari 2023 ketika ia mengalami kehamilan ektopik. Saat itu, Thurman mengklaim bahwa pihak rumah sakit tak memberikan perawatan meski ia mengalami perdarahan.

Dokumen pengadilan mengklaim bahwa rumah sakit memulangkan Thurman tanpa perawatan, setelah diduga memberinya pamflet tentang keguguran. Ia kemudian kembali karena perdarahan vagina yang terus-menerus, tetapi tetap tidak mendapatkan perawatan.

Investigasi federal menemukan bahwa sebuah rumah sakit di Texas melanggar hukum dengan tidak memberikan perawatan medis yang layak kepada seorang wanita setelah komplikasi kehamilan darurat.

"Rumah sakit baru memberikan perawatan yang diperlukan setelah dokter kandungannya memohon kepada staf rumah sakit agar ia (Thurman) diberi perawatan," demikian pernyataan dalam dokumen tersebut.

"Perawatan ini terlambat, dan kehamilan ektopik Thurman pecah karena keterlambatan rumah sakit dalam menanganinya."

Pada kunjungan ketiga ke rumah sakit, Thurman diberi tahu bahwa kondisinya parah dan nyawanya terancam karena perdarahan hebat. Kehamilan ektopik yang tidak ditangani bahkan mengakibatkan salah satu tuba falopinya pecah.

"[Dokter kandungan saya] datang dan beliau berkata, 'Kami harus menjalani transfusi darah, menjalani operasi, atau kamu akan kehabisan darah," kata Thurman kepada Associated Press (AP), dilansir People.

"Saat itulah saya seperti berpikir, 'Ya Tuhan, saya, saya sekarat'," lanjutnya.

Menjalani operasi yang memengaruhi kesuburan

Setelah drama panjang, Thurman akhirnya menjalani operasi darurat untuk mengangkat salah satu tuba fallopi (saluran tuba), yang pada akhirnya membahayakan kesuburannya. Seorang juru bicara rumah sakit memberi tahu bahwa mereka tidak dapat mengomentari kasus Thurman, tetapi menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyediakan perawatan berkualitas tinggi bagi semua yang membutuhkan layanan.

Tak lama setelah pengaduan Thurman diajukan, Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) meluncurkan penyelidikan federal atas kasus ini. Menurut AP, para penyelidik menyimpulkan dalam sebuah laporan bulan bahwa rumah sakit dianggap gagal memberikan pemeriksaan skrining medis yang tepat, termasuk evaluasi dengan dokter kandungan dan ginekologi.

Rumah sakit tersebut juga dilaporkan melanggar Undang-Undang Perawatan Medis Darurat dan Persalinan federal atau Emergency Medical Treatment and Labor Act (EMTALA), yang mewajibkan unit gawat darurat untuk menyediakan perawatan stabilisasi bagi semua pasien dalam keadaan darurat medis.

"Kami melihat pasien yang mengalami keguguran ditolak untuk mendapatkan perawatan, hingga mengalami pendarahan di tempat parkir. Kami melihat pasien dengan kehamilan yang tidak layak disuruh melanjutkan kehamilannya hingga cukup bulan," ujar pengacara yang mewakili Thurman, Molly Duane.

"Ini mungkin bukan seperti yang dibayangkan sebagian orang tentang larangan aborsi, tetapi inilah kenyataannya."

Thurman mengatakan bahwa ia berharap penyelidikan ini akan menghasilkan pesan yang lebih jelas bahwa kehamilan ektopik harus ditangani oleh rumah sakit. Ia tidak ingin kasusnya dialami perempuan lain, Bunda.

"Saya tidak ingin orang lain mengalami hal ini. Saya melimpahkan banyak tanggung jawab kepada negara bagian Texas, para pembuat kebijakan, dan legislator yang memicu rangkaian peristiwa ini," ungkapnya.

Apa itu kehamilan ektopik?

Kehamilan ektopik yang tidak ditangani dengan tepat memang bisa menimbulkan dampak negatif, Bunda. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim.

Lebih dari 90 persen kehamilan ektopik terjadi di tuba fallopi. Pada kondisi ini, seorang perempuan akan mendapatkan hasil test pack positif, meski sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim.

Penyebab dan faktor risiko kehamilan ektopik

Melansir dari laman Healthline, penyebab pasti kehamilan ektopik belum diketahui. Namun, dalam beberapa kasus, kehamilan ektopik dikaitkan dengan beberapa kondisi dan faktor risiko, seperti:

  • Peradangan dan jaringan parut pada saluran tuba karena kondisi medis yang dialami sebelumnya, infeksi, atau pembedahan
  • Faktor hormonal
  • Kelainan genetik
  • Cacat lahir
  • Kondisi medis yang mempengaruhi bentuk dan kondisi saluran tuba dan organ reproduksi
  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore atau klamidia
  • Penyakit radang panggul
  • Riwayat mengalami kehamilan ektopik
  • Endometriosis

Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kehamilan ektopik pada wanita, meliputi:

  • Kebiasaan merokok
  • Usia lebih dari 35 tahun
  • Mengalami riwayat infertilitas
  • Menjalani program bayi tabung

Tanda kehamilan ektopik

Pada kehamilan ektopik, biasanya muncul tanda atau gejala yang tidak normal lainnya. Berikut tanda kehamilan ektopik menurut ACOG:

  • Perdarahan vagina yang tidak normal
  • Nyeri punggung bawah
  • Nyeri ringan di perut atau panggul
  • Kram ringan di satu sisi panggul

Penanganan kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik perlu segera ditangani. Berikut dua pilihan penanganan pada kondisi medis ini:

  1. Pemberian obat-obatan untuk mencegah massa ektopik pecah
  2. Operasi untuk mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan pada tuba fallopi

Demikian kisah Bunda yang tidak mendapat perawatan meski mengalami perdarahan karena kehamilan ektopik. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda