
kehamilan
Apa Bedanya Baby Brain dan Mom Brain? Keduanya Bisa Dialami Bumil Lho
HaiBunda
Rabu, 27 Aug 2025 19:50 WIB

Daftar Isi
Kehamilan yang membawa perubahan hormonal banyak juga berdampak pada beberapa hal pada perempuan termasuk fungsi kognitif. Terkait hal tersebut, sebenarnya apa perbedaan antara baby brain dan mom brain? Keduanya bisa dialami bumil lho.
Saat hamil, mungkin Bunda kerap merasa lebih loading lama alias 'lola' dalam menangkap atau mengingat sesuatu. Tak jarang, para bumil pun jadi merasa gemas karena biasanya sat set dalam berpikir dan bergerak. Hmm, apakah ada kaitannya dengan kehamilan ya, Bunda?
Perubahan pada otak ibu hamil
Pengalaman perempuan dalam menjalani kehamilan sungguh luar biasa ya, Bunda. Seorang ibu, Lucy Jones ,dan penulis Matrescence: On the Metamorphosis of Pregnancy, Childbirth and Motherhood, seperti dikutip dari laman Time, mengatakan bahwa saat dirinya hamil anak pertama, ia berpikir kalau kehamilan adalah peristiwa hormonal yang terjadi sekali dan sementara. Nantinya, ketika putrinya lahir, ia pun akan kembali menjadi diri sendiri. Tetapi, hal yang dialaminya ternyata tidaklah seperti itu ya, Bunda.
“Tapi itu sama sekali bukan seperti itu. Ini sebenarnya adalah pengalaman endokrinologis dan neurobiologis paling dramatis, paling dahsyat, yang dapat Bunda alami dalam kehidupan dewasa.”
Memang, sudah menjadi rahasia umum bahwa perempuan akan mengalami perubahan hormonal yang signifikan dalam perjalanan mereka menjadi seorang ibu. Penelitian tentang otak ibu baru masih sangatlah kurang hingga saat ini. Namun, beberapa studi neurosains yang inovatif telah dipublikasikan dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satunya yakni menunjukkan kalau kehamilan menyebabkan perubahan struktural dan fungsional yang signifikan pada otak. Sementara studi lainnya menunjukkan perubahan pada materi abu-abu di area tertentu pada otak perempuan hamil. Menariknya, perubahan ini bertahan selama bertahun-tahun setelah melahirkan.
Selain perubahan tersebut, banyak perubahan lain juga terjadi meskipun lebih sulit diukur. Tetapi, jika ditanyakan pada ibu baru mana pun apakah mereka merasa hubungannya dengan keluarga dan teman berubah sejak memiliki anak, kemungkinan besar mereka akan menjawab iya.
Kenyataannya, memang ada juga perubahan fisik yang nyata, seperti menerima tubuh pasca persalinan baru yang berfungsi berbeda, entah itu masalah dasar panggul, rambut rontok, atau otot perut yang melemah. Ada juga perubahan emosional, seperti rasa protektif yang baru dan kuat terhadap anak-anak.
Apa itu mom brain?
Mom brain memang nyata adanya terutama dalam hal mengingat kata dan memori. Namun, gagasan bahwa ibu baru mengalami semacam demensia dini selama matresensi adalah keliru kata Abigail Tucker, seorang penulis Mom Genes: Inside the New Science of Our Ancient Maternal Instinct.
Dari sana, para ahli percaya bahwa defisit kognitif yang dihadapi banyak ibu hamil dan ibu baru ketika mereka lupa nama seseorang atau memasukkan sereal ke dalam kulkas bisa jadi merupakan akibat dari kurang tidur, kata Tucker. Atau, bisa jadi hanya karena perubahan fokus yang dilalami para ibu.
"Tiba-tiba, pikiran ibu baru berputar di sekitar sosok mungil yang belum ada beberapa bulan atau bahkan beberapa menit yang lalu, dan semua hal lainnya terlupakan," kata Tucker. "Mungkin untuk sementara, daya otak yang tersisa untuk hal-hal lain yang tiba-tiba terasa kurang penting, seperti mengingat untuk mengirim surat."
Penelitian sendiri menunjukkan bahwa ibu hamil dan ibu baru lebih baik dalam mengenali wajah dan membaca emosi orang lain, kata Tucker. Mereka lebih waspada dan bahkan lebih baik dalam mengidentifikasi wara dan aroma, mungkin untuk mendetksi makanan yang berpotensi berbahaya bagi dirinya dan janin. Selain itu, mereka juga bisa sangat tenang dalam situasi stres.
Memang, semua orang tua, bukan hanya ibu, mengalami transisi saraf. Ibu memang bukan satu-satunya yang mengalami perubahan identitas yang signifikan ketika mereka menjadi orang tua.
Sains menunjukkan bahwa, terutama dengan perawatan yang penuh kasih sayang dan langsung, menghabiskan waktu bersama seorang anak dapat memengaruhi kadar hormon, bentuk otak, anatomi otak, dan respons seorang ayah atau orang tua non biologis terhadap bayinya, kata Jones.
Sebuah studi menemukan bahwa tingkat perubahan kadar testosteron dan kortisol seorag ayah baru saat bayinya lahir dapat memprediksi seberapa besar keterlibatannya dengan anaknya di kemudian hari. Studi lainnya menemukan bahwa ayah yang sangat terlibat mengalami lebih banyak aktivasi di amigdala, area otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, naluri, dan respons melawan. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa ibu asuh mengalami perubahan oksitosin yang serupa dengan ibu gestasional saat menjalin ikatan dengan bayi mereka.
Apa itu baby brain?
Baby brain yang dialami banyak perempuan selama kehamilan, merupakan fenomena nyata dan terukur, seperti dilaporkan sebuah studi di Australia. Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa fungsi kognitif secara keseluruhan lebih buruk pada perempuan hamil dibandingkan para perempuan yang tidak hamil.
"Fungsi kognitif umum, memori, dan fungsi eksekutif menurun secara signifikan selama trimester ketiga kehamilan, tetapi tidak selama dua trimester pertama," tulis para penulis seperti dikutip dari laman Abcnet.
Studi tersebut dipublikasikan dalam the Medical Journal of Australia dengan para peneliti menemukan bahwa perubahan fungsi kognitif dan memori terjadi di awal kehamilan, tetapi baru terlihat pada trimester ketiga.
"Penurunan mulai terjadi antara trimester pertama dan kedua, lalu tampak stabil. Tetapi paling jelas terlihat pada trimester ketiga," kata penulis senior Associate Professor Linda Byrne.
Kemungkinan besar, baby brain akan disadari calon ibu dan orang-orang terdekat mereka, dengan para ibu tetap berada dalam rentang memori dan fungsi kognitif yang normal.
Profesor Byrne mengatakan bahwa hasil ini konsisten dengan temuan terbaru tentang penurunan jangka panjang volume materi brain grey selama kehamilan. "Sepertinya ini menjadi alasan mengapa ibu hamil mengalami penurunan grey matter. Ini dikarenakan mereka mungkin sedang merekrut area-area tersebut ke area yang lebih penting terkait dengan pengasuhan anak seperti bonding dan kognisi sosial.
Empat dari lima Bunda mengalami baby brain
Sekitar empat dari lima perempuan mengalami perubahan kognitif selama kehamilan. Gejala-gejalanya meliputi mudah lupa, konsentrasi yang buruk, dan perasaan tidak setajam biasanya.
"Ini tentu saja hal yang wajar dialami dan dilaporkan para ibu hamil. Dan, kita sekarang tahu secara objektif bahwa ada perubahan-perubahan ini,"kata Byrne.
Perubahan penting tersebut kemudian diamati para peneliti. Beberapa di antaranya yang menjadi fokus peneliti yakni penurunan kinerja memori, terutama selama trimester ketiga. "Ini lebih signifikan daripada area lain yang kami teliti, dan ini sudah diketahui sejak lama,"tambah Byrne.
Selain itu, fungsi eksekutif juga menurun pada tahap akhir kehamilan. "Para perempuan sering melaporkan bahwa melakukan banyak tugas sekaligus terasa sedikit lebih sulit selama kehamilan. Dan, kami menemukan bahwa memang demikian,"kata Byrne.
Terkait perubahan yang terjadi, memang perubahannya kecil dan tak terlihat orang lain. Byrne mengatakan bahwa temuan penelitian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. "Kita tidak berbicara tentang gangguan yang akan menghentikan ibu hamil dari melakukan hal-hal sehari-hari seperti biasanya, atau berfungsi dalam pekerjaan mereka. Ini lebih merupakan perasaan bahwa mereka tidak seaktif biasanya,"katanya.
Para peneliti mengatakan bahwa langkah selanjutnya ialah memahami bagaimana perubahan fungsi kognitif ini memengaruhi kehidupan ibu hamil. "Dampak dari efek-efek ini terhadap kualitas hidup dan fungsi sehari-hari ibu hamil memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, para peneliti mengatakan mengapa tepatnya memori dan fungsi eksekutif terpengaruh oleh kehamilan masih belum jelas. Dan, belum diketahui apakah fungsi otak kembali normal setelah melahirkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Kehamilan
Aroma Payudara Berubah saat Hamil, Normalkah? Simak Kata Pakar

Kehamilan
5 Cara Mengatasi Brain Fog seperti Dialami Nikita Willy Usai Melahirkan

Kehamilan
7 Ucapan yang Bisa Bikin Bumil Down

Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda