Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Resmi Jadi Bayi Tertua, Embrio Ini Menanti 31 Tahun untuk Lahir

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Rabu, 10 Sep 2025 08:30 WIB

Embrio tertua berusia 31 tahun lahir sehat di Amerika Serikat. Seperti apa kisahnya? Simak yuk Bunda ulasan selengkapnya berikut.
Resmi Jadi Bayi Tertua, Embrio Berusia 31 Tahun ini Akhirnya Lahir pada 2025/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Seorang bayi yang lahir pada tahun 2025 di Amerika Serikat menjadi sorotan global karena berasal dari embrio yang dibekukan selama lebih dari 30 tahun.  Mengutip laman The Conversation, embrio tersebut dibuat pada 1994, masa ketika internet baru mulai berkembang. Kini, embrio itu berhasil terlahir menjadi seorang anak sehat, mencetak rekor dunia sebagai embrio tertua berusia 31 tahun. 

Bayi yang dijuluki 'bayi tertua di dunia' ini lahir pada 26 Juli lalu dari pasangan Lindsey dan Tim Pierce dan diberi nama Thaddeus Daniel Pierce. Dikutip dari laman The Guardian, Lindsey dan Tim Pierce mengadopsi embrio milik Linda Archerd dan suaminya. Di awal tahun 1990-an, Linda Archerd dan suaminya mencoba program bayi tabung (IVF) setelah kesulitan memiliki anak. Pada 1994, program itu menghasilkan empat embrio.

Tapi hanya satu embrio yang ditransfer ke rahim Linda. Ia pun berhasil melahirkan seorang putri yang kini berusia 30 tahun dan sudah memiliki anak. Sementara tiga embrio lainnya, Linda dan suami memutuskan untuk membekukan dan menyimpannya. Selama itu juga Linda membayar tagihan untuk penyimpanan embrio sampai akhirnya memutuskan untuk memberikan kepada Lindsey dan Tim Pierce melalui program 'adopsi embrio'.

Lindsey Pierce mengaku tidak menyangka embrio yang mereka terima akan memecahkan rekor dunia sebagai embrio tertua berusia 31 tahun. "Kami tidak berniat memecahkan rekor apa pun. Kami hanya ingin memiliki bayi," kata Lindsey.

Berhasil lahir melalui adopsi embrio

Sementara Linda sebagai pendonor merasakan ikatan emosional luar bisa setelah melihat foto bayi yang dikirimkan oleh Lindsey. Menurutnya, foto Thaddeus Daniel Pierce mirip sekali dengan putrinya saat masih bayi. 

"Saya membandingkan foto-foto kami dan tidak ada keraguan bahwa mereka adalah saudara kandung," ucap Linda.

Lantas pertanyaaannya bagaimana embrio bisa bertahan selama puluhan tahun? 

Proses pembekuan embrio

Pembekuan embrio merupakan bagian yang umum dan efektif dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF). Selama IVF, beberapa sel telur dibuahi, dan embrio yang tidak digunakan bisa dibekukan serta disimpan untuk digunakan di masa depan. 

Secara global, ribuan embrio ditempatkan dalam penyimpanan jangka panjang setiap tahunnya dan seiring meningkatnya permintaan akan perawatan kesuburan, jumlah embrio yang disimpan pun semakin bertambah.

Namun, setelah perawatan selesai, muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan dengan embrio yang tersisa? Banyak pasangan merasa sulit untuk menghentikan penyimpanan karena nilai emosional, fisik, dan finansial yang sudah mereka investasikan. Akibatnya, tidak sedikit yang tetap membayar biaya penyimpanan selama puluhan tahun.

Donasi embrio

Salah satu pilihan bagi mereka yang memiliki embrio yang tidak terpakai adalah mendonasikannya. Seperti yang dilakukan oleh  Linda Archerd.  Biasanya, hal ini dikoordinasikan melalui klinik fertilitas. Namun, dalam kasus pemecahan rekor ini, embrio tersebut didonasikan melalui sebuah organisasi Kristen di AS bernama Snowflakes, yang memungkinkan para donor untuk memilih penerimanya.

Linda Archerd ikut menentukan ke mana embrio-embrio itu pergi karena anak yang lahir dari embrio tersebut akan menjadi saudara kandung genetik penuh bagi putrinya yang kini berusia 30 tahun. Di banyak negara, anak yang lahir dari donor kini memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang donor mereka.

Namun, jarang sekali hal ini melibatkan embrio yang telah dibekukan selama puluhan tahun sehingga membuka kemungkinan adanya hubungan di masa depan antara anak, orang tuanya, dan keluarga donor, termasuk saudara tiri yang lahir 30 tahun lebih awal.

Di Amerika Serikat, tidak ada batasan hukum mengenai berapa lama embrio atau sperma dan sel telur dapat disimpan. Sementara itu, di Inggris, batas maksimum penyimpanan baru-baru ini diperpanjang hingga 55 tahun, sehingga memungkinkan situasi serupa yakni seseorang bisa saja lahir dari embrio yang telah disimpan selama puluhan tahun. 

Dalam kasus di AS ini, donasi embrio dilakukan di dalam negeri. Namun, itu tidak selalu demikian. Dengan globalisasi perawatan fertilitas, termasuk perjalanan internasional serta pengiriman lintas negara sperma, sel telur, dan embrio beku, semakin umum orang-orang yang memiliki hubungan genetik justru tinggal di negara yang berbeda.

Begitulah kisah dari  bayi tertua, embrio berusia 31 tahun lahir pada tahun 2025. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda