
kehamilan
Meisya Siregar Dirawat di RS Usai Didiagnosis 3 Kondisi Medis di Rahim, Polip hingga Mioma
HaiBunda
Rabu, 13 Aug 2025 16:10 WIB

Kabar tak mengenakan datang dari artis Meisya Siregar. Istri musisi Bebi Romeo ini mesti dirawat di rumah sakit untuk menjalani tindakan histeroskopi, Bunda.
Meisya membagikan kabar tersebut dalam unggahan di Instagram. Bunda tiga anak ini mengungkap dirinya harus menjalani histeroskopi.
"Seumur Hidup blm pernah Opname terkecuali Lahiran. Puji dan syukur kpd Allah yg udah melancarkan semua prosesnya," tulisnya di Instagram @meisya__siregar, Selasa (12/8/25).
"Jujur, sempet parno pas pendarahan yg tak berkesudahan di luar siklus Mens. walaupun ga ada sakit dan keluhan lain," sambungnya.
Meisya mengatakan bahwa ia didiagnosis hiperplasia endometrium dan polipoid endometrium. Dari hasil pemeriksaan, dokter juga menemukan mioma uteri di organ reproduksinya.
Menurut Meisya, penyebab dari kondisi medisnya adalah ketidakseimbangan hormon. Perempuan 46 tahun ini menduga semua itu terjadi karena faktor usia, Bunda.
"Setelah observasi mondar mandir RS tahun kmrn kejadian pertama dan kedua tahun ini, vonis nya sama: Hiperplasia Endometrium (Penebalan dinding rahim smpe 14) dan Polipoid Endometrium juga ada multiple kecil Mioma uteri," ujar Meisya.
"Akibat dari: Hormon Progesteron rendah sementara Hormon Estrogen tinggi, yg terjadi: Imbalance Hormon. di duga krn memang usiaku 46thn udah mulai brantakan hormon nya, bisa jd mau masuk fase perimeno juga."
Tindakan histeroskopi mesti dijalani Meisya untuk mengatasi hiperplasia endometrium dan polipoid endometrium. Sementara itu, miom yang ditemukan di organ reproduksi tidak diangkat karena ukurannya masih cukup kecil.
Setelah histeroskopi, Meisya masih harus menjalani perawatan medis, yakni terapi hormon. Ia berharap semua perawatan yang dijalaninya bisa berjalan lancar.
"Minta doanya boleh ya, supaya hasilnya bagus yaaa, di kasih hati yg ikhlas sm Allah nantinya, di lanjut dg treatment terapi hormon," ungkapnya.
Apa itu hiperplasia endometrium?
Kondisi medis hiperplasia endometrium yang dialami Meisya termasuk jarang terjadi, Bunda. Dilansir Cleveland Clinic, kondisi ini memengaruhi sekitar 133 dari 100.000 perempuan. Hiperplasia endometrium paling sering memengaruhi perempuan di masa premenopause atau baru saja masuk menopause.
Perlu diketahui, hiperplasia endometrium terjadi ketika lapisan rahim (endometrium) menjadi terlalu tebal. Pada beberapa perempuan, hiperplasia endometrium dapat menyebabkan kanker endometrium atau sejenis kanker rahim.
Berikut beberapa gejala hiperplasia endometrium:
- Perdarahan menstruasi yang tidak normal atau pendarahan di antara siklus haid
- Siklus menstruasi pendek (kurang dari 21 hari)
- Perdarahan menstruasi yang berat
- Pendarahan setelah menopause
- Tidak mengalami menstruasi sama sekali (amenore)
Tindakan histeroskopi dapat dilakukan untuk mendiagnosis atau mengidentifikasi gejala hiperplasia endometrium. Pada histeroskopi, dokter akan menggunakan alat tipis dan bercahaya yang disebut histeroskop untuk memeriksa serviks dan melihat ke dalam rahim perempuan.
Dokter mungkin akan melakukan prosedur ini bersamaan dengan dilatasi dan kuretase (D&C) atau biopsi. Melalui histeroskopi, dokter dapat melihat kelainan di dalam rongga endometrium dan mengambil biopsi pada area yang mencurigakan.
Setelah didiagnosis hiperplasia endometrium, Bunda akan menjalani pengobatan, seperti terapi hormon. Pada kondisi yang sudah buruk, dokter mungkin akan menyarankan histerektomi untuk mengangkat rahim.
Apa itu polipoid endometrium?
Polipoid endometrium atau polip rahim adalah polip yang tumbuh di lapisan dalam rahim (endometrium). Polip rahim terbentuk ketika terdapat pertumbuhan berlebih dari jaringan endometrium.
Polip dapat berbentuk bulat atau oval dan ukurannya berkisar dari beberapa milimeter (mm) hingga beberapa sentimeter (cm) atau lebih besar. Seorang perempuan dapat memiliki satu atau beberapa polip.
Ada beberapa faktor risiko yang membuat perempuan rentan mengalami polip rahim, yakni:
- Faktor usia (40-50 tahun atau masa menjelang menopause)
- Kelebihan berat badan
- Memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- Mengonsumsi tamoxifen, obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara
- Menjalani terapi penggantian hormon yang melibatkan dosis estrogen tinggi
Berikut gejala polip rahim yang perlu Bunda ketahui:
- Siklus haid tidak teratur
- Aliran darah yang sangat deras selama menstruasi
- Perdarahan atau bercak darah di antara periode menstruasi
- Infertilitas atau tidak dapat hamil dan mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan
- Muncul bercak darah atau perdarahan setelah menopause
- Muncul perdarahan setelah berhubungan seksual
Polip rahim juga dapat didiagnosis melalui histeroskopi. Histeroskopi juga terkadang dikombinasikan dengan operasi pengangkatan polip rahim.
Demikian kabar terbaru Meisya Siregar yang baru menjalani histeroskopi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bunda yang Alami Penebalan Dinding Rahim Apakah Harus Dioperasi? Simak Penyembuhan yang Aman

Kehamilan
Hiperplasia Endometrium, Kenali Bahaya dan Pengobatan Penebalan Dinding Rahim

Kehamilan
Mengenal Histeroskopi, Prosedur yang Bisa Mengungkap Penyebab Infertilitas Wanita

Kehamilan
Kenali Gejala Hiperplasia Endometrium, Penebalan Dinding Rahim pada Wanita

Kehamilan
Alami Penebalan Dinding Rahim, Bisakah Bunda Hamil?


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda