Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Belum Suntik HPV tapi Sudah Berhubungan Suami Istri, Berbahayakah?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 11 Aug 2025 23:00 WIB

Ilustrasi suami istri
Belum Suntik HPV tapi Sudah Berhubungan Suami Istri, Berbahayakah?/Foto: Getty Images/eggeeggjiew
Jakarta -

Vaksin HPV menjadi salah satu proteksi terhadap perempuan dari risiko kanker serviks. Nah, kalau belum suntik HPV tapi sudah berhubungan suami istri,  berbahayakah?

Mendapatkan suntikan vaksin HPV dapat melindungi seseorang terhadap kanker tertentu yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Seperti diketahui, HPV merupakan infeksi menular seksual umum yang menyebabkan kanker serviks dan kanker yang memengaruhi vagina, vulva, penis, anus, dan tenggorkan. 

Kehadiran vaksin HPV menjadi bentuk perlindungan terhadap seseorang atas risiko kutil kelamin dan lainnya. Biasanya, vaksin HPV ini direkomendasikan untuk orang berusia 9 hingga 45 tahun, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Mengenal vaksin HPV

Sebagian orang yang aktif secara seksual dapat berisiko terpapar HPV seumur hidupnya. Inilah mengapa vaksinasi sangat penting didapatkan.

Vaksin HPV merupakan serangkaian suntikan yang dapat melindungi seseoran dari risiko infeksi HPV. Penting diketahui bahwa HPV merupakan infeksi menular seksual (IMS) umum yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit. 

Ada sekitar 40 jenis strain HPV yang dapat menyebar melalui hubungan seks. Hal ini sangat umum sehingga 80 persen orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV. Sering kali, sistem kekebalan tubuh yang sehat bisa membantu melawan adanya virus tersebut.

Namun, beberapa infeksi HPV sering kali tidak kunjung sembuh. Bahkan, beberapa di antaranya dapat berkembang menjadi kanker. Misalnya, sebagian besar kasus kanker serviks dan kanker yang memengaruhi alat kelamin berkaitan dengan infeksi HPV. Selain itu, infeksi HPV bisa juga menyebabkan kutil kelamin.

Inilah pentingnya mendapatkan vaksinasi HPV sesegera mungkin. Cara ini merupakan upaya yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi.

Manfaat dari vaksin HPV sendiri yakni memberikan proteksi sekaligus mencegah infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker atau kutil kelamin. Tetapi penting diingat bahwa vaksinasi merupakan pencegahan terhadap infeksi dan bukan sebuah pengobatan. Jika seseorang terpapar strain HPV tertentu, vaksin tidak dapat menyembuhkan infeksi tersebut.

Selain itu, vaksin HPV juga dapat melindungi seseorang dari strain yang belum pernah dialami sebelumnya. Ini termasuk tipe yang berisiko tinggi dan tipe yang berisiko rendah. Tipe berisiko rendah tidak dapat meningkatkan risiko kanker tetapi dapat menyebabkan kondisi yang mengganggu seperti kutil kelamin.

Vaksin HPV dilarang untuk ibu hamilVaksin HPV dilarang untuk ibu hamil/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

Amankah berhubungan suami istri meski belum vaksinasi HPV?

Vaksinasi HPV memang direkomendasikan untuk perempuan berusia 9-26 tahun dan belum pernah berhubungan seksual. Lantas, bagaimana dengan mereka yang sudaj menikah dan berhubungan suami istri. Bisakah ia mendapatkan vaksin HPV?

Sebagai gambaran, di Vietnam, vaksin HPV diberikan kepada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun. Namun, perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual sebaiknya mendapatkan vaksin HPV karena beberapa alasan berikut, Bunda:

1. Orang yang berhubungan seks tidak terinfeksi HPV, sehingga vaksinasi dapat sepenuhnya melindungi perempuan dari penyakit ang disebabkan oleh strain HPV yang dicegah dengan vaksin seperti dikutip dari laman Careplus.
2. Ada banyak strain vaksin HPV dan orang yang aktif secara seksual dapat terinfeksi 1-2 strain HPV ini meski tidak semuanya. Karena itu, vaksinasi akan mencegah timbulnya strain HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks (strain  16,18). dan penyakit berbahaya lainnya seperti kutil kelamin (strain 6 dan 11)
3. Virus HPV sangat menular dan dapat terinfeksi ulang. Kekebalan tubuh setelah infeksi alami tidak cukup untuk mencegah infeksi ulang. Tetapi, vaksin dapat mencegahnya.

Kanker serviks merupakan  penyakit kedua paling umum pada perempuan di seluruh dunia. Lebih dari 95% kanker serviks disebabkan oleh virus HPV. Dan, saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk penyakit tersebut. Sehingga, satu-satunya cara untuk mengurangi kejadian penyakit ini adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Saat ini, terdapat dua jenis vaksin HPV:

1. Vaksin gardasil (AS) melindungi terhadap 4 strain virus HPV yakni stran 6, 11, 16, dan 18). Dan, dapat disuntikkan sesuai dengan skema 3 dosis.
2. Vaksin Cervarix (Belgia) dapat melindungi terhadap 2 strain virus HPV yakni starain 16, 18, dan disuntikkan sesuai dengan skema 3 dosis.
3. Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin HPV ialah sebelum seseorang melakukan aktivitas seksual. Itulah sebabnya CDC merekomendasikan bahwa vaksinasi sebaiknay dilakukan pada usia 11 atau 12 tahun atau sedini mungkin mulai dari usia 9 tahun. 

Nah, jika Bunda masih bingung, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksinasi ya, Bunda.

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda