Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Nita Vior Tak Cukur Bulu Perut saat Hamil karena Takut Bayi Botak, Mitos atau Fakta?

Annisa Karnesyia & Pritadanes   |   HaiBunda

Kamis, 14 Aug 2025 13:30 WIB

nita vior
Vior Hamil Anak Pertama/ Foto: dok Instagram nitavior
Daftar Isi
Jakarta -

Selebgram Viorenita Sutanto atau Nita Vior saat ini tengah hamil anak pertama. Vior mengumumkan kehamilannya setelah menikah dengan pemain basket Vincent Kosasih ada 7 Desember 2024.

Baru-baru ini, Vior mengungkap kondisi kehamilannya yang unik. Perempuan 26 tahun ini mengaku perutnya berbulu saat hamil. Menurut dokter, kondisinya tersebut terbilang normal, Bunda.

"Tapi normal kata dokter ada bulu kayak begini," kata Vior, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier. Tim HaiBunda telah meminta izin untuk mengutip konten ini.

Vior sempat ingin mencukur bulu di perutnya karena merasa aneh. Namun, sang suami melarang Vior lantaran takut anaknya nanti terlahir botak atau tanpa rambut.

"Aku bilang ke (suami), "Sayang, aneh nih berbulu gini, boleh enggak aku cukur bulunya?" (katanya) "Jangan, nanti anaknya botak." ungkap Vior.

"Ini mungkin mitos ya. Soalnya suami aku itu takut banget botak, dia ilfeel (hilang feeling)," sambungnya.

Penyebab tumbuh bulu di perut ibu hamil

Perut berbulu saat hamil seperti dialami Vior sebenarnya normal terjadi, Bunda. Kondisi tersebut tidak ada kaitannya dengan penyebab rambut anak botak ya.

Dikutip dari Healthline, pertumbuhan rambut berlebihan atau disebut hirsutisme sangat umum terjadi selama kehamilan. Banyak ibu hamil mengalaminya di perut atau di area lain di mana mereka biasanya tidak memiliki banyak rambut.

Tumbuhnya bulu di perut tidak berbahaya dan kemungkinan besar akan hilang setelah Bunda melahirkan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bulu di perut biasanya akan hilang dalam waktu enam bulan setelah melahirkan.

Ada beberapa penyebab perut berbulu selama hamil, yakni:

1. Perubahan hormon

Tubuh Bunda akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan, yang berpotensi mendorong pertumbuhan rambut. Selain itu, peningkatan hormon androgen, yang diproduksi dalam jumlah lebih banyak selama kehamilan, juga akan menumbuhkan rambut atau bulu tebal di area tubuh tertentu.

"Efek ini tidak terbatas pada kulit kepala, tapi juga dapat meluas ke area seperti daerah kemaluan, wajah, dan bahkan daerah perut," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Rima Sonpal, melansir dari Parenting Firstcry.

2. Peningkatan aliran darah

Peningkatan aliran darah juga dapat menyebabkan perut ibu hamil berbulu. Saat hamil, peningkatan aliran darah ke area perut dapat mengaktifkan folikel rambut, sehingga meningkatkan visibilitas rambut.

3. Peningkatan produksi minyak

Peningkatan produksi minyak dapat dialami Bunda selama hamil dan ini adalah kondisi normal. Hal tersebut juga dapat memengaruhi pertumbuhan rambut di tubuh.

"Ibu hamil tertentu mengalami peningkatan produksi minyak kulit, sebuah fenomena yang dapat meningkatkan visibilitas rambut," ungkap Sonpal.

4. Predisposisi genetik

Dalam kasus tertentu, perempuan memiliki kecenderungan genetik yang bisa menyebabkan peningkatan pertumbuhan rambut selama kehamilan. Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan garis keturunan keluarga atau predisposisi genetik.

Apa boleh cukur bulu di perut selama hamil?

Bulu yang tumbuh di perut biasanya akan hilang setelah melahirkan, Bunda. Namun, beberapa ibu hamil mungkin merasa risih sehingga ingin mencukurnya selama hamil. Lantas, bolehlah mencukur bulu di perut saat hamil?

Bunda boleh saja mencoba menghilangkan bulu di perut dengan mencukur, mencabut, atau waxing. Ketiga metode tersebut umumnya aman dilakukan selama hamil. Namun, untuk memastikan keamanannya, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter ya.

"Alternatif lain yang ramah bagi kehamilan adalah waxing, meskipun penting untuk dilakukan oleh seorang profesional. Penting untuk diperhatikan bahwa kulit perut menjadi lebih sensitif selama kehamilan, yang berpotensi menyebabkan iritasi yang lebih signifikan setelah waxing," ujar Sonpal.

Tumbuhnya bulu secara berlebihan saat hamil biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat menjadi tanda hiperandrogenisme, yakni suatu kondisi yang menyebabkan produksi androgen berlebih.

Pada perempuan, hiperandrogenisme dapat disebabkan karena sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) dan penggunaan obat-obatan untuk mengobati epilepsi.

Meskipun kondisi ini jarang terjadi, hiperandrogenisme dapat memengaruhi janin, terutama pada bayi perempuan. Mereka yang lahir biasanya dapat berisiko mengembangkan karakteristik mirip laki-laki akibat kelebihan androgen dalam darah ibunya.

Segera Beritahu dokter bila Bunda memiliki gejala hiperandrogenisme, seperti tekanan darah tinggi, muncul jerawat, menstruasi tidak teratur (sebelum hamil), pembesaran klitoris, dan penambahan berat badan dengan cepat.

Demikian penjelasan terkait perut berbulu saat hamil seperti dialami Vior. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda