Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Mengetahui Janin Sehat Tanpa USG

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Senin, 28 Jul 2025 22:00 WIB

Ilustrasi kehamilan
5 Cara Mengetahui Janin Sehat Tanpa USG/Foto: Getty Images/Jomkwan
Daftar Isi
Jakarta -

Selama masa kehamilan, banyak ibu hamil merasa cemas dan ingin memastikan bahwa janin dalam kandungannya berkembang dengan baik. Pemeriksaan USG memang menjadi salah satu metode yang umum digunakan untuk memantau kesehatan janin.

Namun, tidak semua ibu hamil memiliki akses rutin terhadap fasilitas ini atau memilih untuk membatasi pemeriksaan USG karena alasan pribadi. Lalu, adakah cara lain untuk mengetahui kondisi janin tanpa harus melakukan USG?

Ternyata, Bunda tetap bisa memantau kesehatan Si Kecil dengan memperhatikan tanda-tanda alami dari tubuh serta melalui pemeriksaan fisik sederhana. Langkah-langkah ini tidak hanya aman, tetapi juga membantu Bunda lebih peka terhadap perubahan yang terjadi selama kehamilan. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Baca Juga : USG

Cara mengetahui janin sehat tanpa USG

Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi janin tanpa bantuan USG:

1. Menghitung gerakan janin

Merasakan gerakan janin di dalam perut adalah salah satu pertanda janin dalam kondisi sehat. Gerakan ini biasanya mulai terasa pada usia kehamilan 18-25 minggu.

Menurut Dr. Robyn Horsager, seperti dikutip dari laman UT Southwestern, gerakan janin seperti tendangan, peregangan, atau cegukan adalah tanda bahwa sistem saraf janin berkembang normal. Jika gerakan tiba-tiba berkurang atau tidak terasa sama sekali, segera konsultasikan dengan dokter.

2. Memantau pertambahan berat badan ibu hamil

Kenaikan berat badan yang stabil dan sesuai anjuran merupakan tanda bahwa kehamilan berjalan sehat. Dikutip dari laman Medline Plus, wanita dengan berat badan normal sebelum hamil disarankan untuk menambah sekitar 11,5 hingga 16 kg selama kehamilan.

Kenaikan berat badan ini mencerminkan pertumbuhan janin, plasenta, cairan ketuban, dan perubahan tubuh ibu. Banyak dari berat badan yang bertambah selama kehamilan bukanlah lemak, melainkan hasil dari perkembangan bayi dan dukungan sistem tubuh ibu.

Namun, kelebihan atau kekurangan berat badan bisa menjadi tanda risiko tertentu, sehingga penting untuk memantau secara rutin dan berkonsultasi dengan tenaga medis.

3. Mengukur tinggi fundus

Tingginya fundus adalah jarak dari tulang kemaluan hingga bagian atas rahim. Pengukuran ini biasanya dilakukan oleh bidan atau dokter saat pemeriksaan antenatal.

Ukuran yang sesuai dengan usia kehamilan menandakan pertumbuhan janin berjalan normal. Misalnya, pada usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundus biasanya sekitar 24 cm. Jika ukurannya terlalu kecil atau besar, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

4. Memeriksa detak jantung janin

Meski tanpa USG, detak jantung janin bisa didengar menggunakan alat bernama doppler fetal monitor. Detak jantung janin yang normal berkisar antara 110 hingga 160 denyut per menit.

Pemeriksaan ini umumnya dilakukan oleh tenaga medis, namun Bunda juga bisa memantaunya saat kontrol rutin ke bidan atau dokter. Jika detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa konsultasi dengan tenaga medis.

5. Memperhatikan keluhan yang terjadi selama hamil

Perubahan tubuh selama kehamilan memang wajar, namun ada beberapa keluhan yang bisa menjadi tanda peringatan. Melansir dari laman Pregnancy Birth & Baby, gejala seperti perdarahan berat, nyeri perut hebat, demam tinggi, cairan bening keluar dari vagina, dan pembengkakan ekstrem pada kaki harus segera diperiksa oleh dokter.

Bahkan jika Bunda merasa "tidak enak badan" tanpa gejala spesifik, penting untuk tetap memeriksakan diri.

6. Melakukan pemeriksaan posisi janin

Menjelang trimester akhir, posisi janin dapat diketahui melalui perabaan (palpasi) oleh bidan atau dokter. Posisi kepala di bawah (cephalic) menandakan kesiapan janin untuk lahir normal. Jika posisi masih sungsang, tenaga medis akan menyarankan langkah yang tepat, seperti senam hamil atau prosedur medis tertentu.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/janulla

10 Ciri-ciri janin kuat dan sehat

Melansir dari berbagai sumber seperti Diva Women’s Hospital, Super Health Chatswood Medical Centre, dan Parents, berikut ini adalah beberapa tanda bahwa janin dalam kandungan tumbuh sehat dan kuat:

1. Berat Badan ibu bertambah dengan sehat

Selama kehamilan, penambahan berat badan merupakan hal yang normal dan justru menjadi indikator positif. Perubahan hormonal akan memicu penumpukan lemak, pertumbuhan plasenta, dan peningkatan cairan ketuban. 

2. Janin aktif bergerak

Mulai minggu ke-20, biasanya Bunda mulai merasakan gerakan lembut janin. Gerakan seperti tendangan, kepakan, dan putaran menandakan sistem saraf bayi berkembang baik.

Menurut para ahli, janin bahkan sudah mulai merespons suara, cahaya, dan sentuhan di usia kehamilan tertentu.

3. Pertumbuhan janin sesuai usia kehamilan

Bayi biasanya tumbuh sekitar 5 cm setiap bulan. Saat cukup bulan, panjang janin bisa mencapai 48,5–50 cm dengan berat sekitar 3 kg.

Pemeriksaan kehamilan secara rutin penting untuk memantau pertumbuhan ini. Jika tumbuh sesuai usia kehamilan, janin kemungkinan besar dalam kondisi sehat.

4. Detak jantung janin normal

Detak jantung janin dapat terdengar sejak minggu ke-5 kehamilan. Detak jantung normal berkisar antara 100–160 denyut per menit. Dokter akan memeriksanya secara berkala untuk memastikan kesehatan janin.

5. Mengalami mual di pagi hari (morning sickness)

Meskipun terasa tidak nyaman, mual pada trimester pertama justru dianggap sebagai pertanda kehamilan yang sehat. Hal ini disebabkan oleh hormon GDF-15 yang diproduksi oleh janin dan menyebabkan reaksi muntah pada ibu.

6. Perut semakin membesar

Benjolan perut yang makin membesar dari minggu ke minggu menunjukkan bahwa bayi juga tumbuh di dalamnya. Perut yang berkembang konsisten menandakan janin tumbuh dengan baik.

7. Payudara membesar dan nyeri

Selama kehamilan, hormon menyebabkan payudara membesar dan terasa lebih sensitif. Ini adalah persiapan tubuh untuk memproduksi ASI, dan merupakan tanda bahwa kehamilan berjalan normal.

8. Mengalami konstipasi

Meskipun kurang nyaman, konstipasi pada awal kehamilan adalah hal wajar yang menandakan peningkatan hormon progesteron. Hormon ini memperlambat proses pencernaan sebagai bentuk adaptasi tubuh untuk mendukung kehamilan.

9. Merasa mudah lelah

Tubuh ibu hamil bekerja ekstra keras untuk mendukung pertumbuhan janin. Akibatnya, ibu akan lebih cepat merasa lelah. Rasa lelah ini merupakan tanda bahwa tubuh tengah menyesuaikan diri dengan kebutuhan janin.

10. Perkembangan organ janin

Organ vital seperti usus, ginjal, paru-paru, serta sistem kerangka dan indera pada janin akan mulai berkembang sejak trimester pertama.

Pada akhir trimester , janin sudah memiliki wajah yang jelas dan kuku mulai tumbuh. Ini adalah tanda bahwa pertumbuhan janin berlangsung normal.

Mengetahui ciri-ciri janin sehat tanpa USG bisa memberikan ketenangan dan rasa percaya diri lebih bagi Bunda. Jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter dan menjaga pola hidup sehat agar proses kehamilan berjalan lancar hingga persalinan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda