Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Paparan Zat Kimia Ini saat Hamil Bisa Pengaruhi Perilaku Anak Laki-laki, Ini Fakta Medisnya

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Senin, 28 Jul 2025 14:18 WIB

Ilustrasi kehamilan
Paparan Zat Kimia Ini saat Hamil Bisa Pengaruhi Perilaku Anak Laki-laki/Foto: Getty Images/iStockphoto/LightFieldStudios
Daftar Isi
Jakarta -

Ketika sedang mengandung, banyak Bunda yang mulai lebih berhati-hati terhadap makanan, aktivitas, bahkan paparan lingkungan. Namun, tahukah Bunda bahwa terpapar bahan kimia tertentu selama masa kehamilan bisa memengaruhi perkembangan otak dan perilaku anak, khususnya pada anak laki-laki.

Salah satunya adalah zat kimia bernama PFHxA, yang termasuk dalam golongan "bahan kimia abadi" atau forever chemicals. Zat ini sebelumnya dianggap lebih aman dibandingkan bahan kimia lama seperti PFOA dan PFOS.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa PFHxA ternyata bisa masuk ke dalam otak janin dan menyebabkan perubahan perilaku jangka panjang. Temuan ini membuat sejumlah pakar mulai mengkhawatirkan dampaknya terhadap perkembangan anak manusia.

Nah, agar lebih paham mengenai bahaya zat kimia ini dan bagaimana dampaknya pada anak laki-laki, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu PFHxA dan mengapa disebut bahan kimia abadi?

PFHxA (perfluorohexanoic acid) termasuk dalam kelompok besar senyawa kimia yang dikenal sebagai PFAS (per and polyfluoroalkyl substances). Mengutip dari laman PsyPost, bahan ini digunakan secara luas dalam berbagai produk seperti alat masak anti lengket, kemasan makanan, bahan tahan air, dan busa pemadam kebakaran.

PFHxA termasuk jenis rantai pendek dari PFAS, yang awalnya dianggap lebih aman. Namun sayangnya, ia tetap tidak bisa terurai secara alami di lingkungan maupun tubuh manusia, itulah mengapa disebut forever chemical.

Peneliti dari University of Rochester melakukan studi dengan memaparkan tikus betina yang sedang hamil pada zat PFHxA, mulai dari awal kehamilan hingga masa menyusui.

Hasilnya cukup mengejutkan, zat ini ditemukan dalam otak anak tikus laki-laki sejak hari pertama kelahiran, dan meskipun kadar zat tersebut menurun saat dewasa, efek perilakunya tetap bertahan.

Profesor Ania K. Majewska, ahli saraf dan penulis utama studi ini mengatakan, “Kami menemukan celah besar dalam penelitian tentang dampak PFHxA, padahal bahan ini semakin sering ditemukan di lingkungan dan tubuh manusia. Ini sangat penting untuk diteliti lebih lanjut.”

Ilustrasi kehamilanIlustrasi kehamilan/ Foto: Getty Images/Ekkasit Jokthong

Dampaknya pada anak laki-laki: Gangguan memori hingga kecemasan

Penelitian yang dimuat dalam European Journal of Neuroscience ini menemukan bahwa paparan PFHxA berdampak signifikan pada perilaku anak tikus jantan. Mereka menunjukkan gejala kecemasan yang lebih tinggi dan gangguan memori, dibandingkan dengan tikus betina yang tidak mengalami perubahan perilaku serupa.

Dalam tes perilaku, seperti open-field test dan elevated plus maze, tikus jantan yang terpapar PFHxA menunjukkan aktivitas yang lebih rendah dan lebih sering berada di area tertutup, yang mengindikasikan kecemasan. Mereka juga cenderung membeku di tempat, tanda stres yang meningkat.

Selain itu, mereka juga menunjukkan kesulitan dalam tes ingatan jangka pendek. Saat menjalani tes pengenalan objek baru, mereka cenderung menghabiskan waktu lebih sedikit untuk memperhatikan benda yang belum dikenali, yang mengindikasikan adanya gangguan dalam perhatian atau memori.

“Kami cukup terkejut bahwa paparan PFHxA memengaruhi berbagai aspek perilaku, mulai dari aktivitas motorik hingga fungsi memori,” ungkap Majewska dalam wawancara bersama PsyPost.

Apa yang bisa dilakukan orang tua?

Meskipun studi ini dilakukan pada tikus dan hasilnya belum bisa langsung disamakan dengan manusia, para peneliti menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap bahan kimia PFAS, termasuk PFHxA. Apalagi, PFHxA telah ditemukan dalam air minum, tanah, bahkan ASI manusia.

Sebagai langkah pencegahan, Bunda bisa mulai mengurangi paparan PFAS dengan cara menghindari produk berbahan anti lengket, memilih kemasan makanan yang bebas bahan kimia, serta memeriksa kualitas air yang digunakan di rumah.

Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, namun kehati-hatian tentu lebih baik untuk melindungi tumbuh kembang Si Kecil.

Profesor Majewska juga menyebutkan, “Paparan PFHxA saat masa kehamilan dan menyusui bisa mengubah fungsi otak pada hewan jantan. Temuan ini menjadi dasar penting untuk penelitian lanjutan dan kebijakan publik.”

Paparan zat kimia seperti PFHxA selama kehamilan memang masih menjadi perdebatan, namun penelitian awal ini menunjukkan potensi dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan anak laki-laki.

Yuk, Bunda lebih cermat memilih produk sehari-hari agar janin tetap sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda