Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Keluar Darah saat Berhubungan Intim, Ini Penyebabnya dan Ciri Berbahayanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 06 Aug 2025 21:30 WIB

Ilustrasi suami istri
Keluar Darah saat Berhubungan Intim/Foto: Getty Images/Edwin Tan
Daftar Isi
Jakarta -

Berhubungan intim dan mengeluarkan darah mungkin bikin panik. Bukan lagi urusan masih perawan atau tidak yang kata orang banyak jadi patokan. Yuk, cari tahu penyebab dan ciri berbahayanya keluar darah saat berhubungan intim, Bun,

Walau sudah berkali-kali melewati fase hubungan intim dengan pasangan, adakalanya perempuan mengeluhkan ketidaknyamanannya dengan adanya darah yang keluar usai bercinta. 

Jika Bunda menyadari adanya perdarahan setelah berhubungan intim dengan pasangan dan bukan darah menstruasi, artinya Bunda mengalami perdarahan vagina.

9 Penyebab keluar darah saat berhubungan intim

Perdarahan setelah berhubungan intim merupakan hal yang cukup umum, tetapi tak berarti hal itu normal. Jika terjadi sekali dan darahnya hanya berupa bercak ringan, kemungkinan besar itu tidak serius. Namun, jika perdarahannya berat, berlangsung beberapa hari, atau sering terjadi, hal ini bisa menjadi tanda yang serius.

Ada banyak penyebab keluar darah usai berhubungan intim yang perlu Bunda ketahui. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:

1. Adanya iritasi atau infeksi serviks yang disebut servisitis. Kondisi ini bisa terjadi karena IMS yang perlu diobati, seperti klamidia atau gonore.
2. Adanya polip serviks. Pertumbuhan ini biasanya kecil atau sekitar 1-2 sentimeter. Polip ini sering muncul di bukaan serviks. 
3. Gesekan saat berhubungan seks atau kurangnya pelumasan
4. Perdarahan rahim normal jika Bunda baru mulai menstruasi atau baru saja selesai.
5. Luka genital yang disebabkan herpes atau kondisi lain.
6. Ektropion serviks yakni suatu kondisi ketika lapisan dalam serviks menonjol melalui bukaan serviks dan tumbuh di sisi lain serviks, lebih dekat ke bukaan vagina.
7. Prolaps uterus yang dapat terjadi ketika jaringan di sekitar uterus melemah, dan uterus melorot atau turun ke dalam vagina.
8. Kanker serviks, vagina, atau uterus
9. Sel prakanker di serviks, vagina, atau uterus (sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker) seperti dikutip dari laman WebMD.

5 Cara mengatasi keluar darah saat berhubungan

Penyebab keluar darah saat berhubungan memang bisa beragam sehingga pengobatannya pun tidak bisa tunggal. Beberapa pilihan pengobatan berikut bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Pelumas dan pelembap vagina

Jika perdarahan disebabkan karena kekeringan vagina, pelumasan yang lebih baik saat berhubungan seks dapat menghilangkan perdarahan.

2. Terapi estrogen

Jika penurunan estrogen menyebabkan kekeringan vagina, terapi estrogen dapat membantu.

3. Obat-obatan

Jika Bunda mengalami infeksi, termasuk IMS, dokter akan meresepkan antibiotik atua pengobatan lain.

4. Pengobatan kanker

Jika penyebab dasar perdarahan Bunda ialah kanker, pengobatan yang dijalani seperti operasi, kemoterapi, atau radiasi dapat menghentikan perdarahan.

5. Pengangkatan polip

Jika dokter menemukan polip yang menyebabkan perdarahan, pengangkatannya dapat menghentikannya seperti dikutip dari laman WebMd.

Ciri risiko berbahaya keluar darah saat berhubungan intim

Perdarahan saat berhubungan intim mungkin jadi hal yang normal terjadi. Tetapi, Bunda tetap perlu  mewaspadai ciri risiko berbahaya keluar darah saat berhubungan intim ya, Bunda.

Terkadang, perdarahan uterus abnormal dapat menyebabkan defisiensi zat besi atau anemia defisiensi besi karena sel darah merah dan hemoglobin yang hilang akibat perdarahan tidak tergantikan dengan cukup tepat. Jika Bunda mengalami perdarahan hebat, penting untuk menemui dokter untuk mengatasinya.

Selain itu, perdarahan yang sangat ringan atau bercak juga dapat terjadi jika sel yang telah dibuahi menempel di sepanjang dinding rahim. Dikenal sebagai perdarahan implantasi, ini merupakan salah satu pertanda seseorang hamil. Jika Bunda melihat perdarahan setelah berhubungan seks dan menstruasi Bunda terlambat penting untuk segera melakukan tes kehamilan, seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.

Bolehkah melanjutkan tetap berhubungan intim saat keluar darah?

Perdarahan yang berlangsung baik saat ataupun setelah berhubungan seks bisa saja berhenti dengan sendirinya atau malah justru semakin hebat perdarahannya. Jika memang terjadi di tengah-tengah permainan bercinta tentu sangat mengganggu ya, Bunda.

Biasanya, perdarahan memang akan hilang dengan sendirinya sesuai dengan penyebab dasar dari perdarahan itu sendiri. Jika terjadi sekali saja, mungkin hal itu tidak menjadi masalah. Namun, jika perdarahan setelah berhubungan seks terus terjadi, sebaiknya segera menemui dokter.

Meskipun perdarahan tidak selalu sering terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar mereka dapat memastikan penyebab perdarahan setelah berhubungan seks bukanlah masalah serius dan Bunda bisa mendapatkan perawatan jika diperlukan.

Guna meminimalisir perdarahan saat berhubungan seks, sebaiknya lakukan foreplay lebih banyak sebelum penetrasi dan cobalah seks yang tidak terlalu agresif. Setelah itu, gunakan pelumas sebelum dan selama berhubungan seks.

Kapan harus ke dokter jika keluar darah saat berhubungan intim?

Jika Bunda mengalami nyeri dan perdarahan yang hebat saatnya untuk memeriksakan hal tersebut pada dokter. "Jika Bunda mengalami sesuatu yang tidak normal, belum tentu buruk tetapi jika terus menerus terjadi atau hanya khawatir saja, segeralah memeriksakan diri," saran seorang obgyn, Dr Erin Higgins, MD.

Selama kunjungan ke dokter, biasanya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Bunda dan menanyakan tentang perdarahan yang tidak teratur lainnya, menstruasi berat atau tidak teratur, nyeri yang tidak biasa, perubahan keputihan, dan lainnya.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda infeksi. Jika tes Pap smear belum diperbaharui, dokter dapat melakukannya untuk saat ini atau  menentukan prosedur lebih lanjut. 

Jika hasil tes tak menunjukkan masalah tetapi perdarahan terus berlanjut dan hanya terjadi setelah berhubungan seks, dokter akan menyarankan tes lainnya. Tes ini menunjukkan kondisi mendasar apa pun yang tidak ditemukan oleh pemeriksaan fisik dan Pap smear.

"Dokter akan menjelaskan tes apa pun yang mungkin Bunda perlukan. Yang penting diingat ialah sebagian besar waktu itu bukan masalah serius," ujar Dr Higgins.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda