Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hamil di Usia 44 Setelah 6 Th IVF, Kisah Lindsay yang Berhasil Jadi Ibu Lewat Satu Embrio

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 25 Jul 2025 16:32 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/skynesher
Daftar Isi
Jakarta -

Mendapatkan kehamilan di usia 40 tahun bukan hal yang mudah bagi Lindsay Albanese. Perempuan yang bekerja sebagai influencer media sosial ini harus berjuang selama enam tahun untuk bisa hamil melalui program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Lindsay akhirnya bisa mendapatkan kehamilan pertamanya di usia 44 tahun. Ia menjalani operasi untuk mendapatkan satu embrio yang layak hingga dinyatakan hamil, Bunda.

Memutuskan untuk program hamil di usia 38 tahun

Setelah menikah, Lindsay tak langsung memutuskan untuk memiliki momongan dengan suaminya. Ia dan sang suami fokus pada karier masing-masing. Keduanya menghabiskan paruh pertama pernikahan dengan 'perasaan puas' karena mereka bisa menghabiskan waktu untuk menjalankan bisnis dan berkeliling dunia.

Memasuki usia 38 tahun, Lindsay menyadari bahwa waktunya hampir habis untuk menjadi orang tua. Ia dan suami lantas menjalani program hamil secara alami. Namun, Lindsay tak kunjung mendapatkan kehamilan.

"Cinta pertama kami adalah karier, jadi usia pun bertambah dan saya berpikir, 'Oke, kalau kita mau melakukan ini (menjadi orang tua), kita harus melakukannya sekarang,'," katanya, dilansir People.

"Saya pun melepas alat kontrasepsi dan kemudian perjalanan panjang dimulai, di mana saya tidak bisa hamil, saya harus pergi ke berbagai dokter, dan merasa tertekan untuk langsung menjalani program bayi tabung tanpa mencari tahu lebih dalam, mengapa saya tidak bisa hamil?" sambungnya.

Setelah dua tahun mencoba, Lindsay dan suaminya beralih ke inseminasi intrauterin (IUI) atas rekomendasi dokter. Mereka menjalani proses tersebut lima kali tanpa hasil. Keduanya lalu direkomendasikan oleh spesialis kesuburan untuk menjalani program bayi tabung.

"Saya merasa ada yang tidak beres. Jika bukan karena perasaan itu, saya tahu saya tidak akan hamil sekarang," ungkapnya.

Tak lama setelah dokternya merekomendasikan bayi tabung, Lindsay mendengar aktris Gabrielle Union berbicara tentang perjuangannya mengatasi masalah kesuburan. Saat itu, sang bintang sempat mengatakan bahwa ia didiagnosis endometriosis. Lindsay langsung tersadar dan segera memeriksakan kondisinya ke dokter.

"Saya seperti, 'Ya Tuhan, ini pertanda, dan saya tidak bercanda ketika saya memberi tahu hal ini. Dalam waktu 10 menit setelah (dokter)melakukan USG, dokter mengatakan kalau saya mengidap endometriosis (dan) saya mengalami pertumbuhan septum tulang rawan di bagian tengah rahim saya, tempat 80 persen implantasi terjadi," ujar Lindsay.

Lindsay hamil lewat satu embrio

Lindsay mengetahui bahwa ia harus menjalani operasi laparoskopi dan menunggu setahun sebelum menjalani tiga putaran IVF lagi. Setelah menjalani proses tersebut, Lindsay dan suaminya hanya memiliki satu embrio. Dari satu embrio ini, ia berhasil hamil anak pertamanya.

"Bagian yang gila adalah, hanya butuh satu (embrio. Satu tambah satu tidak sama dengan dua dalam perjalanan kesuburan kamu. Hanya karena kamu memiliki banyak sel telur, bukan berarti peluangmu lebih baik. Bagi saya, saya hanya punya delapan, lalu hanya satu yang bertahan. Saya pikir saya sudah tamat," katanya.

Ketika pertama kali mengetahui bahwa ia hamil, Lindsay mengatakan bahwa ia tidak sepenuhnya menerima kabar baik itu. Hal tersebut karena ia telah banyak mengalami kegagalan, Bunda.

"Ketika kamu mengalami pengalaman traumatis selama bertahun-tahun mencoba (hamil), tidak terdiagnosis, lalu terdiagnosis, mengalami beberapa IUI yang gagal, beberapa putaran IVF yang gagal. Kamu mulai melindungi diri sendiri, jadi kamu mulai merasa seperti memiliki tembok yang kokoh," ujar Lindsay.

Lindsay tak mau bersikap terlalu heboh saat mengetahui kehamilannya. Ia merasa perlu memastikan bahwa kehamilannya berjalan baik, Bunda.

"Kamu takut menyerah pada emosi sampai benar-benar tahu bahwa kemungkinan keguguran sangat kecil. Itu karena kamu hanya berusaha melindungi diri sendiri," ungkapnya.

Lindsay juga khawatir kehamilannya mungkin lebih sulit daripada kehamilan lainnya karena ia hamil di usia 44 tahun. Meskipun Lindsay mengatakan bahwa kehamilannya berjalan cukup lancar, setidaknya ia harus mematuhi beberapa aturan dari dokter.

"Saya tidak berolahraga sama sekali sejak dua minggu sebelum transfer embrio, karena dokter mengatakan bahwa olahraga berat tidak baik ketika kamu ingin hamil," katanya.

"Saya benar-benar percaya itu membantu segalanya, sirkulasi, pola pikir, pembengkakan, kesehatan pikiran, dan tubuh saya secara keseluruhan."

Perasaan Lindsay setelah melahirkan dan menjadi ibu

Lindsay harus menjalani operasi caesar untuk melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Saeyer Essx. Setelah melahirkan, Lindsay kembali merenungkan semua yang telah ia lalui hanya untuk mendapatkan satu kesempatan menjadi seorang ibu.

"Ini sungguh spiritual. Kamu seharusnya berada di sini melawan segala rintangan. Kita hanya punya satu kesempatan, dan sekarang ada di sini," ujar Lindsay.

"Saya rasa siapa pun yang memulai perjalanan ini akan setuju karena kamu langsung berpikir bahwa semakin banyak kamu mencoba, semakin besar peluangnya. Tetapi saya di sini untuk berbagi bahwa hanya butuh satu kali, dan itu mungkin terjadi," sambungnya.

Lindsay mengaku lega karena bisa hamil dan merasakan menjadi seorang Bunda. Ia menganggap apa yang terjadi di hidupnya sebagai sebuah keajaiban.

"Saya rasa di situlah saya merasa sangat emosional. Saya melihatnya (putri saya) dan berpikir, enam tahun mencoba, enam tahun menjalani IVF, beberapa putaran, operasi, dan dia adalah satu-satunya embrio yang bertahan hidup. Jika memang bukan takdirnya, saya tidak tahu apa itu. Rasanya seperti keajaiban," ungkap Lindsay.

Demikian kisah Lindsay yang hamil di usia 44 tahun setelah enam tahun menjalani IVF.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda