
kehamilan
Alami Gejala Hamil Tapi Tespek Negatif, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Jumat, 11 Jul 2025 08:30 WIB

Daftar Isi
Bunda yang mengalami gejala hamil tentu berharap itu benar-benar akan menunjukkan tanda positif. Tapi ternyata hasil tespek negatif. Kondisi ini banyak dialami para calon ibu yang menantikan kehadiran bayi. Kenali penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.
Cordelia Nwankwo, MD, Ginekolog Bersertifikat mengatakan bahwa tes kehamilan dini dirancang untuk menunjukkan kehamilan dengan mendeteksi hormon tertentu dalam tubuh.Â
"Tes urine paling akurat jika dilakukan satu atau dua minggu setelah menstruasi yang terlambat. Sebaliknya, tes darah di kantor penyedia layanan kesehatan dapat mendeteksi kehamilan lebih awal. Tes darah dapat memastikan kehamilan sekitar enam hingga delapan hari setelah ovulasi," kata Nwankwo dilansir dari Health.com.
5 Penyebab muncul gejala hamil tapi tespek negatif
1. Terlalu cepat test pack
Test pack ini mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) setelah implantasi. Setidaknya satu minggu setelah terlambatnya menstruasi. Jika terlalu cepat maka kadar hCG masih rendah sehingga hasil tes negatif.
2. Urine terlalu cair atau salah waktu
Tes pack ini paling baik dilakukan di pagi hari. Kadar hCG di urine itu paling pekat pada pagi hari. Minum banyak sebelum tes dapat mengencerkan hCG sehingga hasil tes rawan negatif.
3. Efek hookÂ
Ini dikenal juga sebagai high dose hook effect, adalah kondisi kadar hormon hCG yang sangat tinggi seperti pada kehamilan kembar, mola, dalam urine atau darah justru menyebabkan hasil tes kehamilan menjadi negatif, padahal sebenarnya positif.
4. Tes pack kurang sensitif atau salah pakai
Tiap merek memiliki batas sensitivitas yang berbeda. Jika Bunda menggunakan test pack yang kurang sensitif atau salah menggunakannya maka dapat menunjukkan hasil negatif meski hamil.
5. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis seperti kehamilan ektopik memberikan gejala kehamilan, tapi saat test pack hasilnya negatif. Ini karena hCG rendah atau pola hormonal tak khas.Â
Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Hasil tes kehamilan negatif tapi Bunda merasakan hamil, lantas apa yang harus dilakukan selanjutnya? Leslie Saltzman, D.O., seorang dokter dan kepala staf medis Ovia Health, sebuah platform yang membantu orang mengatasi masalah kesuburan dan kehamilan, menjelaskan jika Bunda menduga hasil positif karena telat haid namun hasilnya negatif, Bunda harus mengulang tes untuk mengonfirmasi.
"Jika Anda terus menerima hasil yang tidak diharapkan, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan primer atau dokter kandungan untuk menentukan tindakan terbaik," tambah Dr. Saltzman dilansir dari Parents.
Bunda dapat mengulangi test pack setelah 1-2 minggu atau saat menstruasi belum datang. Jangan lupa untuk melakukan tes pack di pagi hari saat urina paling pekat.
Bunda juga dapat berkonsultasi ke dokter. Minta untuk tes darah hCG atau USG tranvaginal untuk memastikannya.
![]() |
Cara test kehamilan yang akurat
Jika Bunda menduga hamil tapi test pack negatif, ada cara lain yang bisa Bunda tempuh. Beberapa cara test kehamilan ini dianggap akurat
1. Tes darah untuk kehamilan
Tes darah kehamilan merupakan alat diagnostik berharga yang dapat memberikan konfirmasi dini. Tidak seperti tes urine yang umum, tes darah kehamilan dapat memberikan informasi penting tentang awal kehamilan.
Tes darah kehamilan, yang juga dikenal sebagai tes beta-human chorionic gonadotropin (hCG), mengukur kadar hormon hCG dalam darah seseorang. Hormon ini diproduksi plasenta yang sedang berkembang setelah pembuahan terjadi.
Tes darah kehamilan diukur secara kuantitatif, bukan hanya dinilai sebagai positif atau negatif. Ini berarti tes ini juga dapat memberikan informasi untuk mendukung apakah kehamilan layak dan perkiraan usia kehamilan berdasarkan kadar hCG serial.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
USG Transvaginal bisa melihat kantung kehamilan sejak usia 4,5–5 minggu. Tes ini cocok untuk memastikan lokasi dan jumlah janin.
Cara menghitung telat haid dan dikatakan hamil
Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama haid pertama ke hari pertama haid berikutnya. Namun setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda.
Normalnya, aliran menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari dan berlangsungnya selama 2 hingga 7 hari. Namun, ada juga yang mengatakan siklus menstruasi itu rata-rata 24 hingga 38 hari.
Pada beberapa tahun pertama setelah menstruasi dimulai, seringnya siklusnya lebih lama jaraknya. Namun, seiring bertambahnya usia siklus menstruasi cenderung memendek dan lebih teratur.Â
Untuk menghitung apakah Bunda telat haid, dapat menandai hari pertama haid terakhir (HPHT). Kemudian menghitung gestational age dari HPHT. Jika HPHT lebih dari 1 minggu, test pack masih negatif maka Bunda dapat berkonsultasi.
Jika menstruasi Bunda teratur, yakni siklusnya antara 24 hingga 38 hari lamanya, Bunda mungkin langsung mencurigai hamil hanya beberapa hari setelah haid telat. Â Namun, jika siklus Bunda tidak teratur, Bunda kemungkinannya kecil untuk bertanya-tanya tentang kehamilan sampai beberapa minggu berlalu.
Tanda-tanda awal kehamilan
Dalam penelitian tahun 2021 dari 241 orang hamil, peneliti melacak timbulnya gejala kehamilan mulai dari hari ovulasi. Dua pertiga peserta melaporkan mengalami gejala 11 hingga 20 hari setelah ovulasi. Sekitar 5 persen peserta melihat gejala lebih awal.
Berikut tanda-tanda awal kehamilan:
1. Mual
Menurut Dr. Stacy Henigsman, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi, ovulasi terjadi sekitar di pertengahan siklus. Jika Bunda memiliki siklus 28 hari, kemungkinan mulai merasakan mual sewaktu telat menstruasi. Namun, tidak semua orang mengalami mual selama kehamilan.
"Secara keseluruhan, 94,1 persen peserta mengalami setidaknya mual dan muntah," kata Henigsman.
2. Payudara lembek atau bengkak
Perubahan pada payudara atau jaringan dada cenderung dimulai pada awal kehamilan.
Payudara akan mengalami beberapa hal ini:
- Pembengkakan
- Rasa sakit
- Kelembutan dan kepekaan terhadap sentuhan
- Perasaan penuh atau berat
- Untuk membedakan dengan PMS, vena payudara atau dada dapat memberikan petunjuk yakni vena biru yang terlihat sering kali menunjukkan kehamilan.
- Warna areola atau lingkaran kulit yang mengelilingi puting susu mulai tampak lebih gelap, atau bahkan sedikit lebih besar, pada awal kehamilan.
3. Â Lelah ekstrem
Bunda mungkin merasa mudah lelah. Ini karena hormon hCG dan progesteron.
4. Sering buang air kecil
Tanda awal kehamilan yang jarang disadari adalah sering buang air kecil. Seringnya buang air kecil sebagai tanda kehamilan dikarenakan tingginya hormon hCG.
Perempuan umumnya tidak menyadari hal ini sebagai tanda awal kehamilan, karena bisa saja seringnya buang air kecil diakibatkan suatu penyakit seperti diabetes, infeksi saluran kemih, atau dikarenakan penggunaan obat.
5. Suasana hati yang berubah-ubah
Perubahan suasana hati menjadi tanda awal kehamilan yang kurang umum, namun tak jarang beberapa perempuan yang sedang hamil mengalaminya.
Suasana hati yang berubah-ubah terjadi karena perubahan hormon yang menyebabkan Bunda merasa gelisah dan terkadang menjadi mudah marah.
Dari beberapa gejala ini, jika Bunda mengalami lebih dari satu gejala dan menstruasi tak kunjung datang maka lakukan tes ulang atau memeriksakan diri ke dokter.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
6 Ciri-ciri Hamil di Awal Mengandung yang Sering Tak Disadari

Kehamilan
Mual setelah Makan, Apakah Gejala Awal Kehamilan? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya

Kehamilan
Cara Mudah Bedakan Gejala Awal Kehamilan dan PMS, Perhatikan Areola Bunda

Kehamilan
11 Gejala yang Mungkin Dirasakan Bunda saat Hamil 1 Minggu

Kehamilan
5 Perbedaan Mual Tanda Hamil dengan Gejala Sakit Lainnya


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda