Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kulit Lecet saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Kamis, 10 Jul 2025 08:30 WIB

Kulit ibu hamil
Ilustrasi kulit ibu hamil/Foto: Getty Images/urbazon
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda mungkin merasa khawatir saat menemukan kulit lecet atau iritasi selama hamil. Sebenarnya, kondisi ini cukup umum terjadi. Perubahan hormon, peningkatan berat badan, hingga gesekan kulit yang lebih sering akibat perut membesar bisa memicu kulit lecet.

Namun, meski umum, tetap perlu diatasi agar tidak menimbulkan infeksi atau rasa tidak nyaman yang mengganggu.

Penyebab kulit lecet saat hamil

Beberapa hal yang dapat memicu kulit lecet atau iritasi selama kehamilan antara lain:

1.  Gesekan kulit

Perut yang makin besar saat hamil menyebabkan perubahan postur tubuh, termasuk jarak antara kedua paha menjadi lebih sempit. Akibatnya, kulit paha bagian dalam sering bergesekan saat berjalan, begitu juga dengan area di bawah payudara dan lipatan perut. Gesekan yang terjadi terus-menerus ini bisa memicu kulit lecet.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Dermatologic Therapy menyebutkan bahwa gesekan atau chafing adalah salah satu penyebab utama iritasi kulit, terutama pada area lipatan tubuh seperti paha bagian dalam, bawah payudara, dan perut. Saat hamil, perubahan bentuk tubuh dan cara berjalan bisa meningkatkan risiko kulit saling bergesekan hingga lecet.

2. Perubahan hormonal

Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat saat hamil membuat kulit menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Penelitian yang dimuat di International Journal of Women’s Dermatology menyebutkan, sekitar 90 persen ibu hamil mengalami perubahan kulit akibat hormonal.

3. Kelembapan berlebih

Tubuh ibu hamil bekerja lebih keras untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhan janin. Ini membuat suhu tubuh naik dan memicu produksi keringat berlebih. Dikutip dari American Pregnancy Association, kelembapan di area lipatan, menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri atau jamur yang memperburuk iritasi.

4. Pakaian ketat

Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat atau terlalu ketat akan memicu penumpukan kelembapan dan memperbesar gesekan pada kulit. Literatur dalam Journal of the American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan pakaian berbahan katun yang longgar untuk meminimalkan risiko lecet selama kehamilan.

Kulit lecet saat hamil, normalkah?

Ya, kulit lecet umumnya normal terjadi saat hamil. Menurut sebuah studi menunjukkan bahwa perubahan pada kulit, termasuk iritasi, lecet, dan ruam, adalah bagian dari respons adaptasi tubuh ibu terhadap kehamilan.

Namun, jika lecet terlihat parah, bernanah, disertai rasa nyeri hebat atau demam, sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter agar tidak berkembang menjadi infeksi serius.

Cara mengatasi kulit lecet saat hamil

Kulit lecet saat hamil memang sering terjadi dan umumnya masih tergolong normal. Namun, jika tidak diatasi dengan baik, lecet bisa semakin parah, membuat Bunda tidak nyaman, bahkan berisiko infeksi. Berikut beberapa cara aman yang bisa Bunda lakukan untuk membantu meredakan sekaligus mencegah kulit lecet selama kehamilan.

1. Gunakan pelembap yang aman untuk ibu hamil

Kulit yang lembap akan lebih elastis dan tidak mudah teriritasi. Pilih pelembap yang bebas pewangi keras dan alkohol, agar aman untuk kulit sensitif selama hamil.

2. Kenakan pakaian longgar dan menyerap keringat

Pilih pakaian berbahan katun yang longgar agar kulit bisa 'bernapas' dan meminimalkan gesekan. Hindari pakaian ketat yang justru memperburuk gesekan dan menahan keringat.

3. Jaga kebersihan tubuh

Mandi dua kali sehari dengan air bersih dan sabun lembut bisa membantu mengurangi risiko iritasi. Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering terutama pada area lipatan seperti paha, bawah perut, dan bawah payudara.

4. Gunakan bedak khusus di area lipatan

Bedak yang diformulasikan untuk menyerap kelembapan dapat membantu menjaga area lipatan tetap kering sehingga mengurangi risiko lecet. Pilih bedak yang tidak mengandung talc jika Bunda memiliki kulit sangat sensitif.

5. Oleskan krim anti iritasi sesuai anjuran dokter

Jika lecet sudah muncul, Bunda bisa menggunakan salep atau krim anti iritasi. Namun pastikan krim tersebut diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter agar aman untuk kehamilan.

6. Minum air yang cukup

Hidrasi dari dalam sangat penting untuk menjaga elastisitas kulit. Pastikan Bunda minum cukup air setiap hari untuk membantu kulit tetap sehat dan tidak mudah kering atau pecah.

7. Kurangi aktivitas yang memicu gesekan berlebih

Jika lecet sering muncul di paha bagian dalam, coba kurangi berjalan terlalu jauh atau gunakan celana pendek lembut (anti chafing shorts) di bawah rok untuk mengurangi gesekan. Cukupi kebutuhan cairan agar kulit tetap terhidrasi dari dalam, karena hidrasi yang baik membantu menjaga elastisitas kulit.



Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda