Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pasutri Tidak Berhubungan Intim selama Hamil, Wajarkah?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 07 Jul 2025 23:00 WIB

Ibu Hamil Suami Istri
Ilustrasi suami istri/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pichayot Pakaranodom
Daftar Isi
Jakarta -

Ibu hamil disebut-disebut mengalami penurunan hasrat seksual. Alhasil, beberapa ibu hamil memilih tidak melakukan hubungan intim. Namun, jika pasangan suami istri (pasutri) tidak berhubungan intim selama hamil, wajarkah?

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa aktivitas seksual aman pada ibu hamil. Ini termasuk hubungan seksual atau penetrasi menggunakan jari hingga mainan seks. Namun, sejumlah ibu hamil ada yang berhasrat seksual sementara yang kainnya tidak ingin berhubungan intim. 

Kehamilan merupakan kondisi yang menyebabkan efek buruk pada kualitas hubungan seksual antara pasangan. Fungsi seksual yang aman selama kehamilan merupakan salah satu kunci bagi pasangan untuk melangkah maju dari pasangan menjadi orang tua.

Dalam sebagian besar literatur, telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kehamilan dan disfungsi seksual.

Tidak berhubungan intim selama hamil

Melansir African Health Science, selama masa kehamilan, selain pengaruh hormon yang kuat, perubahan emosional dapat terjadi dalam gaya hidup, dan ini dapat memengaruhi ekspresi hasrat seksual dan perilaku seksual. 

Ketidaknyamanan kehamilan dapat memengaruhi kepuasan pria dan perempuan. Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan pasangan dalam hubungan seksual biasanya dianggap sebagai suatu kelemahan.

Selama trimester pertama, ibu  hamil mungkin merasa terlalu mual dan lelah untuk berhubungan seks. Namun, ibu  hamil mungkin merasa bahwa gairah seks kembali selama trimester kedua setelah mual di pagi hari hilang dan ibu hamil memiliki energi lagi.

Hasrat ibu hamil yang memudar selama trimester ketiga itu normal. Apa pun suasana hati Bunda, bicarakan dengan suami.

Hal yang perlu diperhatikan bahwa wajar jika Bunda tak ingin beraktivitas seksual saat hamil. Dan itu aman-aman saja selama kehamilan normal. Ketika hamil, Bunda bisa saja tidak menyukai seks atau sebaliknya tergila-gila dengan seks.

"Ingatlah bahwa apa yang normal bagi sahabat Anda mungkin tidak normal bagi Anda dan pasangan," jelas Barbara VanDersarl Slocum, CNM, WHNP, bidan bersertifikat di Lone Tree OBGYN, melansir dari Romper.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengalaman seksual yang aman tidak hanya didefinisikan sebagai tidak adanya disfungsi seksual, tetapi juga sebagai keadaan kesejahteraan fisik, emosional, mental, dan sosial yang terkait dengan seksualitas.

Hubungan perkawinan dan aktivitas seksual pasangan berubah selama kehamilan. Indeks fungsi seksual terpengaruh selama kehamilan dengan penurunan yang signifikan pada trimester terakhir. 

Frekuensi hubungan seksual rendah selama kehamilan dan mencapai tingkat yang lebih rendah pada trimester ketiga, baik pada pria maupun perempuan. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa 90 persen perempuan hamil tidak melakukan hubungan seksual dalam empat minggu terakhir, 70 persen tidak khawatir tentang penurunan hasrat seksual pada masa kehamilan. 

Hanya 11,2 persen perempuan hamil yang menunjukkan sikap positif tentang seksualitas selama kehamilan. Berdasarkan hasil studi, 68 persen perempuan hamil mengaku tidak pernah meminta penyedia layanan kesehatan untuk membahas masalah seksual selama masa kehamilan.

Hambatan dalam berhubungan intim selama kehamilan

Begitu memasuki trimester kedua, yang disebut Trimester Emas, banyak ibu hamil mulai mereda mualnya dan tingkat energi kembali lagi. Namun, itu tidak berarti bahwa gairah seks akan kembali.

Faktanya, gairah seks yang rendah selama kehamilan terkadang lebih bersifat mental daripada fisik.

"Alasan yang lebih umum (untuk libido rendah) adalah karena seorang perempuan tidak senang dengan perubahan pada tubuhnya, biasanya berat badan bertambah, dan ia tidak lagi merasa menarik dan gairah seksnya menurun," kata VanDersarl Slocum.

 Hambatan mental lain yang mungkin memengaruhi dorongan seks saat hamil seperti keguguran dini sebelumnya, kesulitan hamil, takut keguguran, komplikasi kehamilan sebelumnya.

"Semua pengalaman ini dapat membuat seorang perempuan takut membahayakan bayinya atau lebih buruk lagi, kehilangan kehamilan," jelas VanDersarl Slocum.

Tips menjaga keintiman tanpa hubungan intim

Tidak berhubungan intim dalam kehamilan memang aman, tapi tidak berhubungan intim dapat memengaruhi keintiman emosional. Ayah dan Bunda mungkin tidak merasa bernafsu saat ini, itu tidak berarti tidak ada cara lain untuk terhubung sebagai pasangan.

Menurut Healthy Women, ada cara untuk mempertahankan keintiman tanpa berhubungan seks.  Pasangan suami istri dapat menjaga keintiman meski tanpa penetrasi dengan berbagai cara di bawah ini:

  • Memberikan sentuhan dan pijatan untuk meredakan nyeri punggung.
  • Berusaha lebih sering berpegangan tangan.
  • Cuddle time sebelum tidur dapat meningkatkan oksitosin.
  • Keluar dan melakukan aktivitas yang merangsang secara intelektual atau fisik bersama.
  • Berkonsultasi dengan dokter kandungan bersama suami.

Dengan komunikasi terbuka dan melakukan alternatif keintiman lainnya dapat menjaga kedekatan pasangan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda