
kehamilan
Cegah Kanker Serviks Tanpa ke Klinik: Kenali Kit Tes di Rumah
HaiBunda
Rabu, 02 Jul 2025 08:30 WIB

Daftar Isi
Kanker serviks masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan. Jumlah kasus kanker serviks bahkan dilaporkan terus meningkat, Bunda.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, kanker serviks secara global merupakan kanker paling umum keempat yang terjadi pada perempuan, dengan sekitar 660.000 kasus baru pada tahun 2022. Di tahun yang sama, sekitar 94 persen dari 350.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kanker serviks dapat diatasi bila didiagnosis dan diobati pada tahap awal penyakit, Bunda. Pemeriksaan kanker serviks secara rutin dengan tes Pap dapat mendeteksi sebagian besar kasus ini. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks sebelum berubah menjadi kanker.
"Tes Pap atau pap smear melibatkan pemeriksaan sel-sel dari serviks di bawah mikroskop. Sel-sel ini diperiksa untuk mencari tanda-tanda prakanker atau masalah lainnya yang berkaitan," demikian isi ulasan di laman Cleveland Clinic.
Perkembangan zaman membuat deteksi kanker serviks menjadi lebih maju. Alih-alih ke rumah sakit, Bunda kini dapat mendeteksi kanker serviks secara mandiri dengan kit tes.
Kit tes untuk deteksi kanker di rumah
Negara Inggris baru-baru ini menawarkan kit tes atau peralatan tes di rumah sebagai bagian dari program pemeriksaan serviks di bawah 10 Year Health Plan. Ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perawatan kesehatan di Inggris, Bunda.
NHS Inggris menjelaskan bahwa tes ini ditawarkan pada perempuan yang menunda pemeriksaan serviks di fasilitas kesehatan. Perangkat tes yang telah tersedia sejak Januari ini berisi kapas panjang untuk menyeka lapisan vagina.
Dilansir situs web resmi Pemerintah Inggris, kit tes ini hanya untuk memeriksa Human Papillomavirus (HPV), yang menjadi penyebab sebagian besar kasus kanker serviks. Jika hasil tes dengan perangkat ini menunjukkan hasil positif, maka perempuan tersebut akan dirujuk untuk menemui dokter. Selanjutnya, dokter akan memeriksa perubahan sel yang dapat mendeteksi kanker.
"Kami tahu semakin dini kanker didiagnosis, semakin besar peluang untuk bertahan hidup," kata sekretaris Health and Social Care, Wes Streeting.
"Dengan membuat pemeriksaan lebih mudah, kami mengatasi hambatan yang menghalangi jutaan perempuan untuk menjalani tes yang berpotensi menyelamatkan nyawa," sambungnya.
Streeting mengatakan bahwa kit tes ini dapat memberikan kontrol penuh pada perempuan untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Ia berharap tes mandiri dengan alat ini dapat mendeteksi lebih banyak kasus dan dapat mencegahnya terjadi.
"Kit pengambilan sampel mandiri ini merupakan layanan kesehatan yang berfokus pada kehidupan pasien, bukan sebaliknya. Kit ini memberikan kendali penuh kepada perempuan atas kesehatan mereka sendiri, memastikan kita dapat mendeteksi lebih banyak kanker pada tahap paling awal dan paling dapat diobati," ujar Streeting.
Program ini secara khusus menargetkan kelompok-kelompok yang terus-menerus tidak menghadiri kontrol atau pemeriksaan kanker. Salah satunya adalah kelompok perempuan muda, komunitas etnis minoritas yang menghadapi rintangan budaya, serta orang-orang dengan disabilitas.
Cara menggunakan kit tes untuk deteksi kanker serviks
Kit tes biasanya ditawarkan dokter atau petugas medis untuk pasien. Dikutip dari laman resmi Departemen Kesehatan Australia, kit tes ini berisi alat swap seperti kapas.
Sampel diambil sendiri dari vagina, sehingga Bunda tidak perlu khawatir akan memengaruhi organ reproduksi. Bunda hanya perlu memasukkan sampel swap usap sedikit ke dalam vagina selama 20 hingga 30 detik. Sampel lalu ditaruh di dalam plastik khusus dan bisa diberikan ke dokter atau petugas medis.
Berikut syarat perempuan yang dapat menggunakan kit test ini:
- Perempuan berusia 25 hingga 74 tahun dapat menggunakan kit tes untuk mendeteksi kanker serviks.
- Pernah atau aktif melakukan hubungan seksual jenis apa pun.
- Belum pernah atau terlambat menjalani skrining serviks rutin.
Bunda yang telah menerima vaksin HPV, pernah hamil dan melahirkan, serta telah mengalami menopause, juga dapat menjalani tes ini.
Penyebab kanker serviks
Kanker serviks utamanya disebabkan oleh infeksi persisten dari beberapa jenis HPV, yakni virus yang umum ditularkan melalui hubungan seksual. HPV adalah infeksi menular seksual umum yang dapat memengaruhi kulit, area genital, dan tenggorokan.
"Infeksi HPV yang terus-menerus berisiko tinggi dapat menyebabkan sel-sel abnormal berkembang, yang kemudian menjadi kanker," kata WHO dalam laman resminya.
"Biasanya, dibutuhkan waktu 15-20 tahun bagi sel-sel abnormal untuk menjadi kanker. Namun pada perempuan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV yang tidak diobati, proses ini dapat terjadi lebih cepat dan memakan waktu 5-10 tahun."
Dalam kebanyakan kasus, sistem kekebalan tubuh membersihkan HPV dari tubuh. Namun, infeksi HPV yang terus-menerus berisiko tinggi dapat menyebabkan sel-sel abnormal berkembang, yang kemudian menjadi kanker.
Sementara itu, faktor risiko untuk perkembangan kanker meliputi tingkat onkogenisitas jenis HPV, status kekebalan tubuh, adanya infeksi menular seksual lainnya, jumlah kelahiran, usia muda saat kehamilan pertama, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan kebiasaan merokok.
Gejala kanker serviks
Melansir dari BBC, berikut gejala kanker serviks yang perlu Bunda ketahui:
- Pendarahan vagina yang tidak biasa bagi, termasuk selama atau setelah berhubungan seks, di antara masa haid atau setelah menopause, atau periode menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
- Perubahan pada keputihan.
- Nyeri saat berhubungan seks atau di punggung bawah, perut bagian bawah atau di antara tulang pinggul (panggul).
Demikian kit tes baru untuk deteksi kanker serviks. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah ChoA Eks Idol K-Pop Didiagnosis Kanker usai Nikah, Kini Berjuang Sembuh dan Ingin Hamil

Kehamilan
Studi Temukan Kasus Kanker Serviks Tidak Terdeteksi pada Wanita yang Dapat Vaksin HPV

Kehamilan
Skrining Kanker Serviks dengan HPV DNA Gratis di Jakarta, Bunda di Atas 30 Tahun Perlu Tahu

Kehamilan
Kisah Gloria Ramirez 'Wanita Beracun' Meninggal Misterius usai Didiagnosis Kanker Serviks

Kehamilan
7 Tips Menjaga Kesehatan Serviks agar Bunda Cepat Hamil


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda