Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Gerakan Janin seperti Bergetar, Apakah Normal? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jul 2025 11:30 WIB

Ilustrasi kehamilan
Ilustrasi gerakan janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/LightFieldStudios
Daftar Isi
Jakarta -

Ibu hamil biasanya senang merasakan gerakan bayi yang ada di kandungan. Namun, terkadang muncul perasaan cemas ketika merasakan gerakan janin seperti bergetar. Apakah normal? Yuk kenali penyebab dan cara mengatasinya.

Sensasi seperti bergetar di perut umumnya menjadi bagian dari pola gerak janin. Namun, ibu hamil perlu untuk mengenali kapan getaran itu tergolong wajar dan kapan perlu memeriksakan diri ke dokter.

Apa itu gerakan janin bergetar?

Layan Alrahmani, M.D., dokter kandungan dan ginekolog, menjelaskan bahwa ibu hamil sering merasakan tendangan bayi, tetapi gerakan janin ini termasuk tusukan, putaran, dan gerakan lainnya. Sejumlah perempuan menggambarkan sensasi awal seperti popcorn yang meletus, ikan mas yang berenang di sekitar, atau kupu-kupu yang beterbangan. 

Banyak ibu yang menggambarkan getaran ini sebagai flutter atau 'kupu‑kupu beterbangan' di dalam rahim. Namun, ada juga yang menggambarkan irama cegukan janin sebagai getaran. 

"Anda mungkin berpikir ketukan atau desiran lembut pertama di perut Anda adalah gas, tetapi Anda akan mengenali perbedaannya setelah Anda mulai merasakannya lebih teratur," kata Alrahmani dilansir dari TheBabyCenter.

Kapan ibu hamil mulai merasakan gerakan janin?

Alrahmani mengatakan bahwa ibu hamil tidak akan merasakan bayi bergerak hingga antara minggu ke-16 dan ke-22, meskipun janin mulai bergerak pada minggu ke-7 atau ke-8 kehamilan.

Namun, ibu-ibu yang pernah hamil cenderung menyadari tendangan halus pertama tersebut, yang juga dikenal sebagai quickening lebih awal daripada ibu-ibu yang baru pertama kali hamil. Itu karena lebih mudah membedakan tendangan bayi dari suara perut lainnya jika sudah pernah hamil sebelumnya. 

"Ibu dengan BMI yang lebih tinggi cenderung merasakan gerakan bayi mereka sedikit lebih lambat daripada ibu dengan BMI yang lebih rendah. Dan posisi bayi Anda juga penting – jika mereka berada di anterior (menghadap tulang belakang Anda), Anda cenderung merasakan gerakan lebih lambat daripada jika mereka menghadap perut Anda," ujar Alrahmani.

Saat pertama kali diperhatikan, gerakan janin tidak akan konsisten setiap hari. Gerakannya halus dan bayi sering kali dapat menoleh ke belakang yang akan mengurangi gerakan yang dirasakan.

Bayi juga tidur hingga interval empat puluh menit, jadi mungkin menghilang selama beberapa waktu sebelum kembali.

Terkadang, Bunda merasakan gerakan yang lebih dari biasanya. Ini termasuk cegukan ritmis berulang oleh bayi, dan 'gemetar' tiba-tiba yang disebabkan oleh respons kaget bayi sendiri.

Ilustrasi kehamilanIlustrasi kehamilan/ Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH

Penyebab gerakan janin seperti getaran

Ada beberapa penyebab ibu hamil merasakan ada sensasi getaran di dalam rahimnya dari berbagai sumber, antara lain:

  • Cegukan janin: Kontraksi ritmik diafragma saat janin latihan bernapas, biasanya ini durasinya antara 1-5 menit.
  • Maturasi saraf dan otot: Perkembangan neuromuskular memicu gerak refleks cepat.
  • Latihan sistem pernapasan, ketika masuk keluar cairan ketuban yang menstimulasi gerakan diafragma juga dapat membuat ibu hamil merasakan getaran halus.
  • Posisi tali pusat. Janin bisa bergerak cepat untuk 'menggeliat menjauh saat tali pusat menyentuh tubuh, menghasilkan sensasi getaran

Lantas apa gerakan getaran itu normal? Melansir laman PMC NCBI, berdasarkan kajian di BMC Pregnancy and Childbirth tidak ditemukan hubungan signifikan antara peningkatan gerak spesifik (termasuk cegukan) dan luaran perinatal buruk. 

Bahkan Tim Obstetri UT Southwestern menegaskan bahwa pola cegukan berirama adalah tanda refleks diafragma yang sehat, bukan stres janin.

Gerakan janin bukanlah ukuran yang sangat sensitif untuk mengetahui apakah bayi memiliki masalah sebelum 28 minggu kehamilan, karena variasi pola gerakan ini sangat luas. 

Jika ibu hamil tetap khawatir setelah 4-6 jam pada tahap awal kehamilan ini, maka luangkan waktu untuk beristirahat (hingga satu jam) dan minum air dingin. Ini biasanya memberikan hasil yang diinginkan berupa gerakan halus. Namun, jika tidak ada perubahan segeralah ke rumah sakit.

Ibu hamil dapat mencurigai itu tidak normal ketika pola gerak tiba-tiba terjadi perubahan gerakan bayi seperti gerakannya berkurang drastis, gerakannya melemah, atau tiba-tiba merasa sangat aktif. Ibu hamil dapat segera pergi ke rumah sakit.

Begitu pula ketika gerakan hilang lebih dari 12 jam, atau disertai rasa nyeri hingga perdarahan. Saat itu, Bunda harus segera menghubungi dokter.

Jika bayi stres, penting untuk segera mendapatkan pertolongan. Perubahan gerakan dapat menjadi tanda awal – dan terkadang satu-satunya tanda – bahwa bayi membutuhkan pertolongan.

Jangan menunda hingga jadwal pemeriksaan pranatal berikutnya atau hari berikutnya, atau jangan menunggu dan mencoba membuat bayi bergerak. Misalnya dengan minum air dingin atau makan sesuatu yang manis. Bunda  perlu menghubungi dokter kandungan atau ke rumah sakit sesegera mungkin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda