Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Kemeriahan Festival Edukasi Seni LittleDoodle, Ada Meet and Greet The Sylvanian Families

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 30 Jun 2025 17:50 WIB

LittleDoodle 2025
(ki-ka) Bram Marantika - Mental Health & Psychosocial Support Manager Save the Children Indonesia, Junissa Bianda - Artist, Illustrator, & Creator of book series “Kareem & Khaleel”, Christine Laifa - Co-founder of LittleDoodle and TFR News dalam acara konferensi pers LittleDoodle 2025 (26/06/2025)/Foto: TFR News
Jakarta -

Apakah Bunda dan keluarga termasuk salah satu yang hadir di festival LittleDoodle? LittleDoodle adalah sebuah festival edukasi seni untuk anak-anak dan keluarga yang diluncurkan oleh TFR News, media online yang berfokus pada industri kreatif dan seni visual.

Edisi perdana LittleDoodle berlangsung selama empat hari, dari 26 hingga 29 Juni 2025 di Urban Forest Cipete, dan menghadirkan berbagai aktivitas menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Berlangsung bersamaan dengan momen libur sekolah dan long weekend, festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak dan keluarga untuk mengenal seni dari usia dini dengan cara yang menyenangkan, edukatif, dan inklusif bagi seluruh anggota keluarga.

"Kami harap ajang LittleDoodle bisa memperkenalkan dunia kreatif kepada anak-anak dan orang tua, bahwa seni tidak sebatas menggambar dan punya potensi yang luas. Beberapa seniman yang berpartisipasi di LittleDoodle pun telah sukses berkarier melalui karya seni ciptaan mereka," ujar Christine Laifa, Cofounder TFR News & LittleDoodle.

Setelah sukses melangsungkan Jakarta Doodle Fest (JDF) pada 2023 dan 2024, TFR News mengadaptasi konsep serupa yang relevan bagi anak-anak. JDF sendiri merupakan ajang selebrasi seni visual yang menawarkan creators' market, workshop, art exhibition, hingga pertunjukan teater yang diadaptasi dari IP (intellectual property) dan karya ilustrator lokal.



Berlangsung selama empat hari, LittleDoodle menawarkan creators' market dengan berbagai produk anak, workshop, brand activations, hingga permainan serta meet and greet bersama berbagai karakter favorit anak-anak, seperti Bobo dari Majalah Bobo dan The Sylvanian Families.

LittleDoodle 2025LittleDoodle 2025 berlangsung selama empat hari menghadirkan creators’ market dengan berbagai produk anak, workshop, brand activations, hingga permainan serta meet and greet bersama berbagai karakter favorit anak-anak, seperti Bobo dari Majalah Bobo dan The Sylvanian Families./ Foto: TFR News



Junissa Bianda, salah satu seniman yang karyanya dapat ditemukan di creators' market LittleDoodle, mengatakan, LittleDoodle membuka matanya bahwa seni memang tidak mengenal usia.

"Sebagai ibu, saya selalu mencari aktivitas yang bisa menstimulasi kreativitas anak, entah lewat art kit, buku, atau pernak-pernik yang penuh warna. Di festival ini, saya benar-benar merasa puas karena semua itu ada. Sebagai seniman, saya juga merasa sangat dimanjakan karena bisa berbagi dan terhubung langsung dengan pengunjung. Rasanya menyenangkan bisa terlibat dalam ruang yang mendukung kreativitas keluarga secara menyeluruh," tutur Junissa.

Lebih dari wadah eksploratif seni, LittleDoodle 2025 juga menggandeng Save The Children yang hadir untuk memberikan ruang bagi anak-anak agar bebas berekspresi dan mengeksplorasi diri. Bram Marantika, Mental Health & Psychosocial Support Manager Save the Children Indonesia mengatakan, seni memiliki dampak besar bagi perkembangan anak, baik dari sisi motorik maupun kognitif. Menurutnya, aktivitas seperti menggambar atau mewarnai bisa melatih motorik halus, sementara menari melatih motorik kasar.

"Di sisi lain, kegiatan seperti mixing colors juga mengasah kemampuan berpikir serta membangun rasa percaya diri anak. Melalui program HEART (Healing & Education through Art), kami di Save The Children melatih guru dan anak untuk mengekspresikan diri lewat seni. Kami sangat senang bisa membawa semangat ini ke LittleDoodle," ujar Bram.

Ada sederet workshop LittleDoodle yang terbuka untuk berbagai rentang usia. Di antaranya Story Makers Workshop bersama Karya Raya, Sensory Class bersama Youreka, dan Cooking with Play-Doh Workshop. Ada sesi yang gratis untuk umum, ada pula yang berbayar.

Seperti halnya JDF, LittleDoodle juga akan didukung dan diramaikan oleh Board of Doodlers (BoD) atau deretan seniman dan kreator seni visual lokal yang ikut berpartisipasi dalam rangkaian main event LittleDoodle. Selain Junissa, ada pula Si Juki, Tuti & Friends, Jaimee Maulana, Maisie's Journey, Toko Tucing, Punopals, Bola Ubi, Soleram, Hello Pitto, Mily&Me, dan masih banyak lagi yang karya-karyanya dapat ditemukan di creator's market.

Tidak hanya itu, tahun ini LittleDoodle juga berkesempatan mendapatkan sebuah kehormatan dengan hadirnya Surono Subagio atau biasa disapa Pak Yoyok, ilustrator legendaris Majalah Bobo yang karyanya telah menemani anak-anak Indonesia lintas generasi. Pak Yoyok akan mengadakan sesi meet & greet pada hari terakhir LittleDoodle, yaitu Minggu (29/6/2025).



Dengan diluncurkannya LittleDoodle, TFR berharap bisa menjangkau audiens yang lebih luas lagi untuk merayakan seni visual. "Melalui LittleDoodle, kita ingin mengajarkan anak-anak untuk mengapresiasi desain sejak dari usia dini, sehingga ke depannya akan ada regenerasi ilustrator dan desainer baru," ungkap Christine.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda